Mahasiswa Sukabumi Gelar Aksi Refleksi Hari Buruh

GMNI Sukabumi
Sejumlah Mahasiswa saat melakukan aksi damai refleksi Hari Buruh, di Bunderan Adipura Kecamatan Cikole, Jumat (5/5).

CIKOLE– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi, menggelar aksi refleksi Mei Day dan Hardiknas, di Bunderan Adipura Kecamatan Cikole, Jumat (5/5).

Ketua DPC GMNI Sukabumi, Anggi Fauji mengatakan, aksi damai refleksi buruh ini sebagai bentuk merawat semangat perjuangan dan nalar para mahasiswa.

Bacaan Lainnya

“Bahwa peringatan Mei Day menjadi momentum bersejarah, yang selalu diperingati sebagai hari buruh internasional pada 1 Meli lalu. Aritinya, kali kita ingin merawat semangat perjuangan itu, untuk bagaimana sama-sama mengenang para buruh, salah satunya Marinah yang telah berjuang,” ujar Anggi kepada Radar Sukabumi, Jumat (5/5).

Dia menambahkan, dengan lahirnya Undang-undang Nomor 6 itu yang menjadi kontroversi, dimulai dari tahun 2019 penolakan terhadap Undang-undang Cipta kerja yang disahkan oleh DPRD Undang-undang nomor 11, kemudian masuk ke Mahakamah Konstitusi (MK) dan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) tentang Cipta Kerja.

“Tentunya, kami GMNI menilai regulasi tersebut sangat merugikan buruh. Salah satunnya penetapan sistem pekerja outsorsing, dan juga tidak diatur terkait cuti Haid, serta cuti melahirkan,” ungkapnya.

Lanjut Anggi, GMNI mendorong kepada pemerintah pusat, untuk segera mengesahkan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), dan perlu diketahui perempuan saat ini tertindas.

“Maka dengan di sahkannya undang-undang itu, menjadi hal yang sangat menguntungkan para buruh perempuan. Sehingga pemerintah dalam membuat kebijakan, harus benar-benar keberpihakannya kepada buruh, bukan terhadap oligarki dan korporasi,” pungkasnya. (Cr4/t)

Pos terkait