Kemenag Kota Sukabumi Kuatkan Legalitas Formal Pendidikan Keagamaan di Lapas

Kemenag Kota Sukabumi
Kepala Kemenag Kota Sukabumi, Samsul Puad didampingi Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi Gatot Harisaputro

SUKABUMI – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi, berupaya memperkuat legalitas formal pendidikan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi dengan membantuk Yayasan Albarokah.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi, Samsul Puad menjelaskan, kersama antara Kemenag dengan Lapas Kelas IIB Sukabumi sudah terjalin sejak 2017 lalu. Kini, Kemenag berupaya untuk melakukan penguatan kegiatan pelayanan pendidikan keagamaan diantaranya pendidikan madrasah diniayah dan pondok pesantren.

Bacaan Lainnya

“Rencananya legalitas formal akan dibentuk Yayasan Albarokah yang membawahi atau memanaungi pendidikan di bawah bianaan Kemenag. Itunya, hanya ingin memperkuat legalitas formal pendidikan agama di lapas,” kata Puad kepada Radar Sukabumi, Rabu (26/6).

Dalam memperkuat pendidikan keagamaan, lanjut Puad, Kemenag juga menerjunkan 71 penyuluh muslim dan non muslim.

“Ya, tentunya kami juga melibatkan para penyuluh baik muslim dan non muslim. Mudah-mudahan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik ini, dapat menyadarkan atas pentingnya pendidikan keagamaan dan agar lebih baik,” bebernya.

Pihaknya berharap, dengan adanya Yayasan Albarokah, pendidikan keagamaan di Lapas Kelas IIB Sukabumi dapat terus ditingkatkan dan warga binaan dapat menerima pengetahuan agama dengan lebih baik. “Kerjasama antara Kemenag Kota Sukabumi dan Lapas diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembinaan warga binaan di dalam lapas,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi Gatot Harisaputro mengapresiasi dukungan dari Kemenag Kota Sukabumi dalam melakukan pembinaan keagamaan kepada warga binaan selama ini.

“Bersyukur Kemenag mendukung ini, kami tentunya sangat membutuhkan kerjasama yang terjalin baik dengan semua elemen dalam melakukan pembinaan. Karena itu, saat ini kami menggandeng Kemenag untuk membina keagamaan di lapas,” tambahnya.

Dengan melibatkan para penyuluh baik muslim maupun non muslim, diharapkan pendidikan keagamaan di Lapas Kelas IIB Sukabumi dapat menjadi lebih inklusif dan dapat membantu warga binaan untuk mencapai pencerahan spiritual. “Semoga kerjasama ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat,” pungkasnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *