Jumlah Hewan Kurban di Masjid Agung Berkurang

ANTRE: Sejumlah masyarakat Kota Sukabumi sedang mengantre pembagian bingkisan hewan kurban di Masjid Agung Kota Sukabumi. Foto:ikbal/radarsukabumi

CIKOLE, RADARSUKABUMI.com – Tahun ini, Jumlah hewan kurban se- Kota Sukabumi mencapai 2.524 ekor. Hewan kurban itu terdiri dari Sapi 766 ekor, Kerbau 1 ekor , Domba 1747 ekor dan Kambing 10 ekor. Data tersebut termasuk yang dikelola oleh Masjid Agung Kota Sukabumi.

Menurut Ketua Panitia penyembelihan hewan Kurban, Cecep Mansyur, penyembelihan hewan kurban di masjid Agung Kota Sukabumi mengalami penuruan dari tahun sebelumnya. Hanya saja penurunannya tidak begitu signifikan. “Tahun ini jumlahnya berkurang, Sapi sebanyak 15 ekor dan domba 10 ekor. Tahun dulu sapi 17 dan domba 9 ekor,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Cecep yang juga Asisten Daerah II Kota Sukabumi itu menjelaskan, hewan kurban yang dikelola oleh Masjid Agung ini merupakan titipan dari SKPD dan juga perusaahan daerah dan swasta. Bingkisan hewan kurban ini dibagaikan kepada masyarakat, yayasan, SKPD dan lainnya. ” Alhamdulillah pembagian kali ini berjalan lancar dan tertib. Tidak ada desak-desakan. Semua berjalan aman,” akunya.

Dalam proses penyembelihannya pun dipercepat setelah salat Idul Adha. Sehingga pada waktu dzuhur pun pemotongan bisa cepat selesai. ” Kita bagikan mulai pukul 15.00 dengan sebaran sebanyak 3.500 kupon,” terangnya.

Sementara itu, Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan semangat untuk berkurban di hari raya Idul Adha di Kota Sukabumi makin terlihat. Sebabnya umat Islam meyakini berkurban merudpakan wujud ketaatan kepada Allah SWT sekaligus syiar Islam di tengah masyarakat. ” Berkurban bentuk ketaatan dan ketundukan, sekaligus syiar Islam,” terangnya.

Lanjut Fahmi, Di mana warga yang mampu dan memiliki keleluasan harta mengorbankan baik bentuk hewan ternak sapi, domba dan kambing. Sebagai bentuk syiar kata Fahmi, hal ini harus betul-betul dijaga. ” Artian warga yang berkurban harus lebih banyak dibandingkan yang menerima manfaat dari kurban,” ujarnya.

Kurban ungkap Fahmi, dianggap indikator kesejahteraan. Hal ini karena semakin peserta kurbannya naik, maka akan berkurang penerimanya dan itu menunjukkan angka kesejahteraan meningkat.” Apakah jumlah kurban meningkat atau menurun tahun ini masih harus dilihat,” pungkasnya.

(bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *