Di Sukabumi Novel Baswedan Komentari Kasus Pemerasan Ketua KPK, Kejahatan Serius!

MENJELASKAN : Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan ikut mengomentari kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Ketua KPK Firli Bahuri kepada mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. (FOTO : widi/radarsukabumi)
MENJELASKAN : Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan ikut mengomentari kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Ketua KPK Firli Bahuri kepada mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. (FOTO : widi/radarsukabumi)

SUKABUMI — Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan ikut mengomentari kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Ketua KPK Firli Bahuri kepada mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Novel menyebut jika tindakan yang dilakukan oleh Firli Bahuri merupakan kejahatan yang serius oleh seorang pimpinan penegak hukum pemberantas korupsi. Novel juga mengatakan jika kasus ini terbukti paka pelakunya harus dihukum berat lantaran ini merupakan kejahatan yang serius.

Bacaan Lainnya

“Beberapakali saya berkomentar soal praktik korupsi di KPK dan itu terjadi beberapa tahun terakhir ini memang saya sudah menduga itu dan dugaan saya ternyata benar bahwa praktek korupsi itu seperti dibiarkan karena memang tak pernah dilaporkan di internal KPK dan kali ini melihat praktik korupsi itu dilakukan oleh Firli Bahuri oleh Ketua KPK itu sendiri,” terang Novel usai mengisi kegiatan kuliah umum tentang pencegahan korupsi di UMMI, Selasa (24/10/2023).

Novel menduga kuat praktik itu benar terjadi dan kalaupun itu benar terjadi maka menurutnya dugaan pemerasan Firli kepada Syahrul bentuk pengkhianatan negara. Sebab, negara yang dianggap paling dirugikan karena praktik tersebut.

“Ketika kita bandingkan ada penanganan kasus korupsi besar di KPK contohnya level menteri kemarin katakanlah kasus Mentan ini dengan praktik korupsi yang diduga dilakukan oleh ketua KPK mana lebih besar ? saya katakan besar Firli Bahuri berbuat korupsi, coba bayangkan kalau ketua lembaga penegak hukum saja berbuat korupsi itu suatu corengan yang luar biasa dan yang lebih menarik lagi adalah pimpinan lainnya seperti tidak terganggu atau tidak tahu, saya gak percaya ini,” tegasnya.

Novel menyebut alasan dugaan adanya perlindungan kepada Filri Bahuri ini Hal itu berdasarkan rekam jejak Firli yang tersangkut sejumlah pelanggaran etik. Salah satunya ketika di tahun 2020 Pimpinan KPK Firli Bahuri diduga mendapatkan grativikasi layanan Helikopter mewah dan diduga pihak yang terkait berhubungan dengan penanganan kasus perkara dimana kemdian oleh Dewan Pengawas KPK dikatakan itu hanya gaya hidup mewah sehingga Novel menilai upaya-upaya menutupnutupi itu ada.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *