Bus BRT Sukabumi Belum Beroperasi karena Gak Punya Anggaran

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi belum dapat mengoperasikan Bus Rapid Transit atau BRT yang merupakan hibah dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI. Seperti yang terlihat di halaman parkir Kantor Dishub Kota Sukabumi, terparkir lima bus BRT berwarna biru.

Kepala Dishub Kota Sukabumi Abdul Rachman mengatakan, alasan mengapa BRT tersebut belum dapat dioperasikan lantaran belum memiliki anggaran.

Bacaan Lainnya

“Ya tunggu tahun depan, sementara belum dapat beroperasi,” kata Abdul Rachman, Rabu (20/11/2019).

Bus berkapasitas 40 penumpang dihibahkan kepada Dishub Kota SUkabumi sejak tahun lalu. Alasan lain BRT tersebut belum dapat dioperasikan terkendala perubahan pelat merah menjadi kendaraan komersial alias pelat kuning.

Lebih lanjut, Dishub terlebih dahulu harus melakukan pematangan dan pengkajian terhadap tiga opsi agar bisa beroperasi.

“Tiga opsi tersebut, pertama dikerjasamakan dengan Damri, kedua dikelola oleh badan usaha baik milik daerah ataupun swasta, dan ketiga dikelola langsung oleh Dishub,” beber dia.

Abdul Rachman menjelaskan, pihaknya bisa saja mengelolanya karena pemerintah pusat sedang menggemborkan by the service, yakni mencoba mengubah paradigma untuk angkutan dengan membeli pelayanan.

Disebutkan, pelayanan itu bagian hajat hidup masyarakat dan pemerintah harus hadir disana. “Cuma masalahnya, untuk mengelolanya itu kita harus mempunyai anggaran khusus. Seperti harapan pusat, tak hanya membangun infrastrukturnya saja namun juga menganggarkan di daerah untuk membiayai masalah angkutan,” ujarnya.

Ia menyayangkan, Pemkot Sukabumi tidak memiliki anggaran yang memadai karena keterbatasan APBD. Berbagai strategi pembiayaan pengoperasian BRT, diakuinya telah dibahas dalam beberapa rapat.

“Apakah akan menggandeng investor melalui CSR-nya sebagai stimulan dengan timbal balik kita dapat mem-branding perusahaan tersebut. Yang penting kita operasional BRT dari mulai perawatan BRT, sopir, dan lainnya bisa tertutupi. Semoga target 2020, BRT bisa beroperasi,” katanya.

(int/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *