BPBD Kota Sukabumi Bantu Pencarian Korban Terseret Banjir

BPBD Kota Sukabumi
Anggota BPBD Kota Sukabumi bersama tim relawan potensi bencana yang berada di wilayah Kota Sukabumi ikut membantu pencarian korban

SUKABUMI— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi turut membantu pencarian korban terseret banjir di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Meski bukan berada di wilayah kerjanya, namun atas nama kemanusiaan BPBD Kota Sukabumi berkomitmen untuk membantu warga yang kesulitan.

Bacaan Lainnya

“Kami pun menerjunkan sejumlah personel dengan dibantu tim relawan potensi bencana yang berada di wilayah Kota Sukabumi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Whardhani kepada Radar Sukabumi, Jumat (14/10).

Selain bantuan personel sambung Imran, pihaknya pun memberikan bantuan berupa logistik bagi para relawan yang terus bekerja siang dan malam. Ia berharap bisa menemukan titik terang dan korban segera diketemukan.

“Kemarin, saya bersama tim berkunjung ke posko utama pencarian untuk memberikan bantuan moril dan logistik. Semoga dalam pencarian tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” harapnya.

Imran mengaku, pencarian korban ini menjadi salah satu dari 16 daftar kejadian bencana yang menjadi priotitasnya. Sehingga, pihaknya membagi beberapa personel untuk menangani hal tersebut. “Ya, untuk wilayah Kota Sukabumi, sedikitnya ada 16 titik bencana yang sedang kita tangani. Kita bagi-bagi tugas,” akunya.

Imran merinci, dari data yang diperoleh ada beberapa kejadian diantaranya, banjir merendam Pesantren Assirojul Munir, RT 04/RW 09, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gununpuyuh, Puri Cibeureum Permai (PCP) II di Jalan Casablanka, RT 02/RW 09 Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, dan di belakang kantor Dinas Perhubungan Kota Sukabumi di RT 07/RW 04, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong.

Kemudian banjir juga merendam Jembatan Merah di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros akibat meluapnya Sungai Cisuda, Jalan Bhayangkara, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole (sekitar kantor PLN Kota Sukabumi), SD Sudajayahilir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cikole, Jalan Ciandam RW 06 Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum dan di RT 5/RW 9 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole.

Selanjutnya, longsor terjadi di Perum SJR Jalan Kokom Komariah, RT 2/RW 13, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) jebol, TPT amblas di RT 4/RW 11 Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gununggpuyuh, dan Jalan Pasundan, RT 02/RW 07, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong.

Longsor juga terjadi di Perum Taman Asri, dan Perumahan Kandara, Kelurahan Subangjaya serta di RT 04/RW 17 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole.

Dampak paling parah terjadi di RT 04/RW 08, Kelurahan Subang jaya yang disebabkan meluapnya air selokan yang mengakibatkan jalan menuju ke RW 12 dan RW 13 terputus. “Kami belum menerima laporan adanya korban jiwa pada bencana yang terjadi Rabu ini. Adapun penyebab terjadi banjir akibat drainase yang kurang berfungsi serta penyempitan dan pendangkalan aliran sungai,” katanya.

Sementara untuk longsor, menurut dia disebabkan oleh kondisi tanah yang labil karena hampir setiap hari diguyur hujan deras dari pagi bahkan hingga malam. Imran mengatakan hingga saat pihak bersama usur Polri,TNI dan relawan masih melakukan pendataan di berbagai lokasi bencana termasuk masih menghitung nilai kerugian materi.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat meningkatkan kewaspadaan, karena kondisi cuaca buruk seperti sekarang ini bisa berpotensi timbul bencana serta warga pun diminta untuk membersihkan saluran air agar tidak terjadi penyumbatan. (cr3/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *