Al-Fath Lestarikan Huruf Arab Pegon

GUNUNGPUYUH – Membaca kitab kuno menggunakan huruf Arab Pegon, atau huruf Arab tanpa tanda baca seringkali ditemui dalam tradisi pesantren. Namun di Kota Sukabumi, Pondok Pesantren (Ponpes) Dzikir Al-Fath masih melestarikan tradisi ini. Tradisi Arab pegon adalah bentuk akulturasi budaya Jawa dengan Islam, dalam bentuk bahasa dan teks.

“Kita harus melestarikan huruf tersebut sebagai budaya bangsa atau orang Sunda, kalau bukan kita yang melestarikan siapa lagi,”kata Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, KH Fajar Laksana kepada Radar Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Untuk menjaga dan melestarikan huruf Arab Pegon dan aksara Sunda, pengurus ponpes dan museum Prabu Siliwangi mengadakan seminar dan pelatihan singkat menulis, membaca dan mengartikan huruf Arab dan aksara Sunda di Ponpes Dzikir Al-Fath Jalan Merbabu Perumahan Gading Kencana Asri, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Sabtu(27/1).

Adapun, materi dalam pelatihan tersebut seperti belajar mengartikan naskah kuno huruf Arab, bahasa Sunda dan jawa.

“Latihan itu sengaja kami berikan karena banyaknya di sini banyak naskah dan kitab-kitab yang menggunakan huruf Arab Pegon,”ujarnya.
Dalam pelatihan itu, peserta juga diajarkan huruf Sunda Kaganga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *