8 KK Warga Kota Sukabumi Terdampak Bencana Alam

EVAKUASI: Sejumlah petugas BPBD Kota Sukabumi saat melakukan evakuasi bencana alam di wilayah kerjanya, Senin (25/3).
EVAKUASI: Sejumlah petugas BPBD Kota Sukabumi saat melakukan evakuasi bencana alam di wilayah kerjanya, Senin (25/3).

SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, mencatat terdapat lima kejadian bencana alam yang tersebar dibeberapa titik pasca diterjang cuaca ekstrim pada Minggu (25/3) lalu. Kendati tak ada korban jiwa, namun sebanyak delapan Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Bencana alam terjadi dibeberapa titik diantaranya, sebagian rumah roboh di RT3 RW5 Kelurahan Cikundul, kebakaran di Kampung Genteng RT1 RW1 Kelurahan Baros, banjir dan tembok jebol di Jalan Kabandungan RT3 RW9 Kelurahan Karamat, Banjir Limpasan di Gang Juli Kelurakan Cisarua dan selokan pembuangan air jebol di RT10 RW14 Perum Taman Asri Kelurahan Subangjaya.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan petugas sudah melakukan evakuasi di lokasi kejadian,” ungkap Kalak BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat kepada Radar Sukabumi, Senin (25/3).

Adapun, Novian menjelaskan, delapan KK yang terdampak diantaranta 1 KK 5 jiwa di Kelurahan Cikundul katena sebagian rumah roboh, enam KK terdampak banjir di Jalan Kabandungan dan satu KK terdampak banjir di Gang Juli. “Jadi jumlah totalnya ada delapan KK terdampak bencana alam ini,” paparnya.

Sementara waktu, sambung Novian, BPBD Kota Sukabumi sudah melakukan evakuasi material reruntuhan bangunan maupum bekas banjir limpasan. “Sementra kami membantu tenaga yang bencana banjir limpasan. Namun untuk yang rumah terbakar dan atap rumah ambruk kami membantunya dengan memberikan natura dan terpal,” bebernya.

Disinggung soal kerugian, Novian mengaku, hingga saat ini petugas masih melakukan penghitungan terkait jumlah kerugian akibat bencana alam tersebut. “Jumlah kerugian masih dalam perhitungan petugas,” ucapnya.

Guna mengantisipasi banjir limpasan, sambung Novian, sejauh ini BPBD terus berupaya melakukan monitoring wilayah sebagai upaya mitigasi bencana. “Secara rutin kami melakukan monotoring wilayah untuk mengantisipasi banjir limpasan saat turun hujan. Kami minta agar masyarakat ikut andil dalam menjaga kebersihan khususnya tidak membuang sampah ke sungai maupun selokan,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *