SUKABUMI — Kondisi rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kota Sukabumi, nampaknya tidak kunjung usai. Pasalnya, masih banyak kondisi bangunan belum layak huni hingga membutuhkan uluran tangan pemerintah. Hal itu, seperti yang terjadi di Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, sepanjang 2024 ini terdapat sebanyak 126 unit belum tersentuh bantuan.
Lurah Lembursitu Pendi mengatakan, Pemerintah Kelurahan Lembursitu terus berupaya mengajukan Rutilahi kepada instansi terkait agar segera mendapatkan bantuan. Namun, pada 2024 ini hasilnya nihil. “Ya, saat ini terdapat 126 unit Rutilahu yang membutuhkan bantuan. Setiap tahunnya kami selalu mengajukan. Tapi, tahun ini tidak mendapatkan,” kata Pendi kepada Radar Sukabumi, Senin (25/3).
Pendi mengaku, terdakhir mendapatkan bantuan pada 2023 lalu yang jumlahnya hanya 15 unit dengan sumber anggaran dari APBD Provinsi Jawa Barat. “Alhamdulillah tahun lalu ada bantuan 15 unit. Tahun ini belum ada informasi ada bantuan atau tidak,” ucapnya.
Menurutnya, dalam penyaluran bantuan Rutilahu pemerintah akan lebih memprioritaskan rumah yang kondisinya rusak parah bahkan nyaris ambruk. Selain itu, pengetasan Rutilahu bakal dilakukan secara step by step.
“Tentunya sebelum ada penyaluran bantuan kami terlebih dulu melakukan peninjauan kondisi rumah warga. Bantuan akan diprioritaskan untuk rumah yang membang kondisinya rusak parah,” bebernya.
Dalam pengajuan bantuan Rutilahu, sambung Pendi, terdapat beberapa kendala yang dijumpai. Misalnya saja, lahan bukan milik pribadi atau belum ada bagi waris dengan pihak keluarga penerima manfaat sehingga tidak dapat diajukan untuk mendapatkan bantuan.
“Karena salah satu syaratnya kan lahan harus milik sendiri, baru bisa diajukan. Kalau bukan milik sendiri paling hanya diajukan melalui bantuan sosial lainnya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, dengan berbagai upaya yang dilakukan dapat menekan jumlah Rutilahu yang ada di Kelurahan Lembursitu. “Semoga dengan terus mengajukan bantuan pada tahun ini atau yang akan dapat bisa segera ada bantuan sehingga bisa mengikis jumlah Rutilahu yang ada,” pungkasnya. (bam/d)
