Wow! Dua Pasar Hewan di Sukabumi Hadirkan Cuan Sebesar Rp45 Milyar

pasar hewan parungkuda Sukabum
RAMAI PEMBELI: Suasana pada pasar hewan yang berada di wilayah Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi ramai dikunjungi masyarakat dan pembeli. FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI

RADAR SUKABUMI – Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi mengklaim tingkat pertumbuhan populasi ternak ruminansia meningkat setiap tahun. Sementara, laju pertumbuhan penduduk sebesar 16 persen. Maka, diestimasi permintaan dan kebutuhan daging akan terus meningkat.

Hal demikian disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Dedah Herlina melalui Kabid Sarana Produksi Peternakan Yana Chefiana kepada Radar Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, saat ini penyebaran hewan ternak di Kabupaten Sukabumi, utamanya kambing atau domba belum terpusat. Namun untuk sapi tersebar di wilayah Selatan Sukabumi.

“Sebagian besar kegiatan transaksi jual beli ternak sudah relatif tertib, utamanya untuk ruminansia kecil. Namun untuk tranksaksi ruminansia besar, yakni sapi dan kerbau masih perlu pembenahan,” kata Yana Chefiana kepada Radar Sukabumi, Jumat (10/06).

Menurutnya, transaksi ruminansia kecil sebagian besar telah dilakukan di pasar hewan. Sehingga pada saat transaksi petugas Dinas Peternakan memeriksa kesehatan hewan yang diperjual belikan serta menerbitkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Berbeda dengan sapi dan kerbau, SKKH diterbitkan ketika ada permintaan dari pembeli atau peternak yang akan menjual ternaknya ke luar daerah saja.

“Kondisi di komoditas ternak belum dilakukan di pasar hewan, karena jumlah populasi ternaknya yang masih terbatas serta sistem pembelian tengkulak yang langsung mendatangi kandang para peternak,” ujarnya.

Pada masa yang akan datang, ujar Yana lagi, ketika populasi sapi di Kabupaten Sukabumi sudah di atas 50.000 ekor. Maka pasar hewan untuk ternak sapi dan kerbau di Selatan Sukabumi, wajib diadakan untuk memfasilitasi transaksi para pelaku usaha peternakan ruminansia besar.

“Pasar hewan di Kabupaten Sukabumi hanya ada dua. Yakni di Curugkembar yang dikelola oleh Desa Curugkembar dan di Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi Parungkuda,” paparnya.

Pasar hewan Parungkuda, jelas Yana, sebenarnya tidak hanya memfasilitasi transaksi ruminansia kecil. Namun juga ruminansia besar. Akan tetapi karena populasi ternak ruminansia besar di wilayah Utara Sukabumi tidak sebanyak di wilayah Selatan, maka kebanyakan transaksi yang terjadi untuk ruminansia kecil.

Lebih lanjut, di Pasar Hewan Curugkembar, rata-rata transaksi setiap bulannya antara 700 ekor sampai dengan 1.100 ekor. Sehingga, jika dikalkulasi harga ternak domba dan kambing dengan harga Rp1 juta, maka nilai perputaran uang di pasar hewan Curugkembar antara Rp700 juta sampai dengan Rp1,1 milyar.

“Sedangkan, untuk perputaran uang dalam jangka satu tahun antara Rp8,4 Milyar sampai dengan Rp13,2 milyar. Jumlah transaksi pada Mei 2022 di pasar hewan Curugkembar ada 757 ekor dengan nilai transaksi Rp757 juta,” tandasnya.

Di Pasar Hewan Parungkuda, setiap bulannya 900 ekor sampai dengan 2.700 ekor. Sehingga jika dikalkulasi harga ternak domba dan kambing dengan harga Rp1 juta, maka nilai perputaran uang di pasar hewan tersebut antara Rp900 juta sampai dengan Rp2,7 milyar. Perputaran uang dalam jangka satu tahun antara Rp10,8 Milyar sampai dengan Rp32,4 milyar.

“Jumlah transaksi pada bulan Mei 2022 di pasar hewan Parungkuda 2.783 ekor dengan nilai transaksi Rp2,7 milyar,” timpalnya.

Jumlah transaksi pada dua pasar hewan yakni di Curugkembar dan Parungkuda dalam satu tahun berkisar antara Rp19,2 Milyar sampai dengan Rp45,6 Milyar. Berdasarkan nilai transaksi tersebut, apabila laba pedagang dihitung 10 persen, maka laba yang diperoleh pedagang berkisar antara Rp1,9 Miliyar sampai Rp4,5 Milyar per tahunnya.

Sedangkan laba peternak jika dihitung 40 persen, maka laba para peternak berkisar antara Rp7,6 Milyar sampai Rp18,2 Milyar per tahunnya. Melihat besarnya manfaat pasar hewan bagi ekonomi masyarakat, utamanya para pelaku usaha di sektor peternakan, maka layak kiranya jika pasar hewan dibuat lebih refresentatif.

“Pasar hewan di masa yang akan datang seyogyanya dilengkapi dengan ruko yang menyediakan alat-alat peternakan, pakan ternak, obat, vitamin, vaksin dan tempat pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan yang representatif,” pungkasnya. (Den/radar sukabumi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *