Warga Ciemas Sukabumi Cemas Isu Perubahan Iklim, Tanam Ribuan Pohon Mangrove di Pinggir Pantai

Suasana masyarakat di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas
MENANAM : Suasana masyarakat di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas saat menanami pohon Mangrove.(foto : ist)

SUKABUMI  — Adanya Isu perubahan iklim membuat masyarakat Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi cemas, apalagi dengan banyaknya kejadian gelombang laut yang tinggi membuat kecemasan tinggi.

Untuk itu, upaya menjaga kelestarian lingkungan pesisir pantai, warga Ciemas bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) pos AL Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi melakukan penanaman ribuan pohon Mangrove di Pantai Palangpang, tepatnya di muara Cimarinjung, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Kegiatan penanaman ribuan pohon Mangrove sendiri melibatkan puluhan masyarakat desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, juga diikuti anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Ujang Abdurohim Rochmi serta kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nunung Nurhayati.

Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Palabuhanratu Letda Laut E. Ayi Jalaludin mengungkapkan penanaman pohon Mangrove sebanyak kurang lebih 4.500 pohon Mangrove ditanam dilahan kurang lebih 5.000 meter dengan jarak 70 Centi Meter antar pohon lainnya.

“Alhamdulilah pada penanaman Mangrove ini pak dewan mengerahkan masyarakatnya, kami apresiasi sekali,” terangnya.

Sementara itu, Kadis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi Nunung Nurhayati menambahkan selain ucapan terimakasih atas terlaksananya kegiatan juga mengapresiasi antusias masyarakat sekitar dalam menanam pohon Mangrove berkat dukungan dari anggota DPRD.

“Harapan kami masyarakat tolong dijaga apa yang sudah ditanam ini, karena ini untuk pelestarian ikan ikan yang ada didaerah sekitar pesisir, untuk penahan abrasi air laut nanti kalau pohon sudah besar,” timpalnya.

Nunung meyakini ke depan kawasan objek wisata Palangpang yang masuk dalam Unesco Global Geopark Ciletuh – Palabuhanratu akan lebih maju banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

“Jadi diharapkan masyarakat disini tolong dijaga, tadi juga saya mohon nanti ada papan pengumuman, jadi selama ini masih masa pertumbuhan sampai dengan setahun, jangan dulu di ganggu oleh masyarakat karena takutnya tanaman rusak, jadi saling jaga kita,” bebernya.

Pos terkait