Srikandi Asal Sukabumi Berjaya, Tambah Koleksi Emas di Cabor Arung Jeram PON XXI Aceh Sumut 2024

Srikandi Arum Jeram Sukabumi
Atlet arung jeram putri kontingen jabar saat menerima medali emas

SUKABUMI – Setelah tim arung jeram putra berjaya dengan mempersembahkan medali emas, kali ini tim arung jeram putri Jawa Barat menunjukkan keperkasaannya di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024.

Dimana, pada hari keempat perlombaan cabang olahraga (cabor) arung jeram yang digelar di Sungai Alas Ketambe, Aceh Tenggara, Minggu sore, tim arung jeram putri berhasil meraih medali emas dalam nomor head to head (H2H) R6 putri.

Bacaan Lainnya

Medali Emas ini diraih usai Jawa Barat mengungguli D.I. Yogyakarta dengan catatan waktu 1 menit 48,04 detik. Sementara itu, DIY yang finis di posisi kedua dengan waktu 2 menit 00,95 detik berhak atas medali perak. Medali perunggu jatuh ke tim arung jeram Sumatera Barat.

Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Sukabumi, Nana Suryana, mengatakan tim putri arung jeram provinsi Jabar yang diisi atlet para Srikandi muda asal Lembah Citarik kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi terdiri dari Selawati Solihin, Nita Karlina, Siti Nurranti, Ikeu, Anisa Nur Rahim, dan Eneng Elni membuktikan diri sebagai yang terbaik dalam nomor H2H R6 Putri.

Nana Suryana yang menyaksikan langsung jalannya lomba, mengungkapkan bahwa tim putri Jabar memanfaatkan hasil seeding yang dilakukan pada Senin, (16/9) berhasil menyingkirkan DKI Jakarta di babak semifinal.
“Dan di final sudah dinantikan oleh DIY yang sebelumnya mengalahkan Sumatera Selatan dan Aceh,” ungkap Nana. Senin, (16/9).

Dan pada pertandingan final, kata Nana lagi dukungan penuh dari suporter tuan rumah tampak memberikan semangat lebih kepaea tim arung jeram putri Jawa Barat.
“Mereka pun sukses menundukkan DIY dan memastikan emas kembali ke tangan Jawa Barat,” ucapnya.

Sementara itu kapten tim, Nita Karlina, mengungkapkan kegembiraannya atas kemenangan ini, menurutnya jalannya pertandingan sangat luar biasa menegangkan.

“Alhamdulillah, kami bisa memberikan yang terbaik untuk Jawa Barat. Ini sesuai target kami. Kuncinya adalah fokus mengikuti arahan pelatih,” ujar Nita.

Ditegaskan Nit, dalam kesempatan ini timnya menerapkan strategi cerdik dengan memilih putaran di boyan 3 dan 4, di mana arus lebih deras sehingga memungkinkan keluar lebih cepat. Sementara DIY, yang mencoba mengambil putaran lebih awal, justru terjebak di arus eddy saat mengitari boyan 2, hingga membuat mereka tertinggal jauh di 50 meter terakhir sebelum finis.

“Ini memang strategi kami sejak awal. Memilih putaran di boyan 3 dan 4 memberikan keuntungan karena alirannya lebih kuat, sehingga keluar lebih mudah,” bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *