Kementan Sosialisasikan Program YESS di BPP Nagrak Sukabumi

RADARSUKABUMI.com – Kementerian Pertanian melakukan sosialisasi Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.

Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu lokasi pilot project kegiatan YESS di provinsi Jawa Barat. Selain Sukabumi, lokasi lainnya di Jawa Barat adalah di Cianjur, Tasikmalaya dan Subang.

Bacaan Lainnya

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti memperkenalkan program YESS kepada peserta pertemuan yang terdiri dari Perangkat Desa, Babinsa, Kelompok Tani, Penyuluh yang berasal dari Desa Paweunang, Nagrak Utara dan Nagrak Selatan.

“Perkembangan pertanian khususnya di masa Pandemi Covid-19 menunjukkan tren yang sangat baik, ditunjukkan dengan usaha yang tetap beroperasi dan memiliki omset serta asset yang baik,” kata Idha, Jumat (14/8).

Sosialisasi ini menghadirkan narasumber Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Quail Farm Slamet Wuryadi.
Ia menyampaikan budidaya burung puyuh yang dirintis telah menjalin kerjasama dengan supplier mitra dan pemasar. Dengan cakupan produksi yang luas, Slamet mengakui omzet yang diraup setiap bulannya mencapai 3 Milyar.

Sebagai informasi, Program YESS adalah salah satu terobosan yang dilakukan Kementerian Pertanian bersama IFAD untuk percepatan regenerasi petani. Program ini dijalankan untuk menghasilkan wirausahawan muda perdesaan di bidang pertanian dan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.

BPP Nagrak yang berada di wilayah lokasi sasaran YESS diharapkan mampu berperan aktif sebagai pusat pembelajaran pengembangan pertanian dan pelayanan masyarakat di wilayah kecamatan. Hal ini sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh Kementerian Pertanian dalam lima tahun mendatang yakni memiliki petani milenial sebanyak 2,5 juta orang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini generasi milenial yang terjun di sektor pertanian berpeluang memiliki kehidupan dan ekonomi yang lebih baik.

Sejalan dengan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa untuk mencapai target dan kondisi ideal bagi pemenuhan kebutuhan pangan nasional, maka dituntut tersedianya SDM pertanian yang professional, mandiri, berdaya saing, dan jiwa wirausahawan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *