Mantan Buruh Migran Sukabumi Kembangkan Wisata Hanjeli

Desa Wisata Hanjeli yang berada di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran.

SUKABUMI — Mantan buruh migran yang bekerja di luar negeri atau tenaga kerja wanita (TKW) di Kecamatan Waluran mengembangkan objek wisata Hanjeli.

Founder Desa Wisata Hanjeli, Asep Hidayat mengatakan, kawasan Desa Wisata Hanjeli memberdayakan para buruh migran lewat kegiatan perekonomian. Mayoritas buruh migran ini, bertugas sebagai pemandu wisata dan tenaga riset.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, mereka juga dilatih membuat ketrampilan tangan seperti pemanfaatan barang bekas dan lainnya menjadi kerajinan yang cantik,” jelas Asep kepada Radar Sukabumi, Minggu (12/7).

Lebih lanjut ia menjelaskan, salah satu mantan buruh migran yang direkrut Desa Wisata Hanjeli bernama Wati. Jabatan Wati di destinasi wisata edukasi tersebut cukup mentereng.

“Buruh mirgan yang bekerja di wisata ini, sering dipanggil Mrs Wati. Ia memiliki kemampuan yang sangat mahir berkomunikasi dalam tiga bahasa asing yaitu Inggris, Arab, dan Kanton,” ujarnya.

Selain menguasai tiga bahasa, sambung Asep, ia juga memiliki keterampilan dalam menjelaskan soal tanaman hanjeli sebagai sumber karbohidrat alternatif kepada para wisatawan lokal, domestik maupun manca negara.

“Selain Mrs. Wati, masih ada dua mantan buruh migran yang disiapkan untuk menjadi guide berlevel internasional. Desa Wisata Hanjeli terus berupaya untuk memberdayakan buruh migran yang berdomisili di kawasan Jampang.

Mereka juga ditempatkan di rumah baca sauyunan, rumah aksesoris hanjeli, bagian memasak dan bidang lainnya,” imbuhnya.

Pihaknya sengaja telah memperkerjakan mantan buruh TKW di kawasan Desa Wisata Hanjeli, selain dapat meningkatkan nilai jual wisata tersebut, juga pihaknya mengaku memiliki tanggung jawab moral untuk mengangkat harkat dan martabat para mantan buruh migran.

“Kami berkeinginan kuat untuk membuat mantan buruh migran ini, agar tetap berdaya secara mandiri agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing. Sehingga mereka tidak lagi berangkat bekerja ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, tidak sedikit warga telah memandang kepada para mantan buruh migran itu, tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk bekerja di kawasan wisata itu.

Namun, dirinya menilai setiap orang mempunya potensi dan kelebihan yang luar biasa, apabila potensi tersebut digali secara tekin.

“Disini peran kami untuk menggali dan mengarahkan skill mereka supaya memiliki pekerjaan yang sesuai. Semoga saja banyak kalangan yang mau ikut terlibat langsung dalam pemberdayaan para mantan buruh migran untuk menjamin kelangsungan hidup mereka,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *