Jembatan Cibuni Segera Diperbaiki

SEGERA DIBAGUN: Kondisi Jembatan Cibuni di Kampung Cipanas, Desa/Kecamatan Cidadap, kondisinya rusak parah, belum lama ini.

CIDADAP — Setelah puluhan tahun tidak tersentuh pembangunan dari pemerintah, akhirnya Jembatan Cibuni di Kampung Cipanas, Desa/Kecanatan Cidadap, bakal segera dibangun pada 10 Juni 2020 mendatang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi, Asep Japar menjelaskan, jumlah anggaran yang bakal direalisasikan untuk pembangunan jembatan tersebut sebesar Rp33 milair sumber anggaran dari Bantuan Provinsi Jawa Barat (Banprov Jabar). “Alhamdulillah setelah diajukan Jembatan Cibuni ini akan dibangun pada 10 Juni mendatang dari anggaran Banprov sebesar Rp33 miliar,” kata Asep kepada Radar Sukabumi, kemarin (1/6).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut pria berkumis tebal ini menuturkan, pembangunan Jembatan Cibuni yang didambakan warga Kabupaten Sukabumi dan Cianjur ini ditargetkan bakal rampung selama tujuh bulan. “Target pengerjaannya selama tujuh bulan. Mudah-mudahan berjalan lancar,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, kondisi jembatan yang memiliki panjang sekitar 72 meter dan lebar empat meter yang dibangun sekitar tahun 1975 ini merupakan penghubung Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Cianjur. Namun, akibat kerusakan yang terjadi saat ini kendaraan roda empat tidak bisa melalui jembatan itu.

Kepala Desa Cidadap, Asep Mulyadi menjelaskan, alas jembatan tersebut di buat dari kayu. Tetapi, saat ini kondisinya sudah rusak hingga menimbulkan lubang berdiameter cukup besar menganga di tengah jembatan. “Sudah puluhan tahun sejak dibangun memang belum ada perbaikan dari pemerintah, terpaksa masyarakat bergotong royong melakukan perbaikan sementara jembatan tersebut. Tapi kondisinya saat ini sudah rusak berat sehingga perlu segera diperbaiki,” kata Asep.

Menurutnya, jembatan tersebut merupakan jalur transportasi vital bagi pengendara dari arah Cianjur menuju Kabupaten Sukabumi dan sebaliknya. Namun saat ini, jembatan hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. “Kerusakan parah ini mengakibatkan kendaraan roda empat tidak dapat melintas karena ditengah jembatan terdapat lubang yang sangat besar. Untuk mengansipasi kecelakaan, sehingga warga memasang pohon kepala untuk menghalangi lubang jembatan tersebut,” ucapnya.

Akibat kerusakan jalan tersebut, lanjut Asep, sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Selain itu, juga dapat mengancam keselamatan pengendara. “Tentunya masyarakat tidak bisa mengantar hasil taninya melalui jembatan ini. Sehingga sangat mengganggu perekonomian, selain itu juga bisa mengancam para pengendara yang melintas. Bahkan, pada 2017 lalu, susah tiga pengendara yang jadi korban bahkan sampai ada yang meninggal,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *