6 Ruas Tol Dijual

ILUSTRASI: Proyek jalan tol.

RADARSUKABUMI.com – JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada tahun 2019 berencana untuk melakukan divestasi atas 18 ruas jalan tol yang dimiliki saat ini. Sejak awal Waskita tidak berencana untuk menjadi operator dan pemilik jalan tol, namun lebih menjadi pengembang atas ruas jalan tol dimaksud.

“Sehingga pada saat ruas jalan tol tersebut beroperasi Waskita akan segera menawarkan ruas jalan tol tersebut kepada investor yang berminat,” ungkap Senior Vice President Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk Shastia Hadiarti.

Bacaan Lainnya

Dana yang diperoleh dari divestasi akan digunakan untuk mengembangkan investasi Waskita baik melalui investasi di jalan tol maupun investasi di bidang infrastruktur lainnya. Pada saat ini Waskita tengah melakukan proses untuk merubah salah satu kegiatan operasi anak usaha yang awalnya hanya fokus pada investasi di bidang energi saja, menjadi investasi di bidang infrastruktur lainnya. “Yang di divestasi adalah hak konsesi atas pengelolaan jalan tol,” imbuhnya.

Tahun ini Waskita akan mendivestasi enam ruas tol trans Jawa. Hak konsesi ruas-ruas tol tersebut adalah milik Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). “Rata-rata 40 tahun untuk konsesi atas pengelolaan,” jelasnya.

PT Waskita Karya memproyeksikan arus kas operasi di akhir tahun 2018 positif bersumber dari pembayaran atas proyek turnkey dan non turnkey serta dana talangan tanah sebesar Rp36,75 triliun sepanjang tahun 2018. Pembayaran proyek tersebut diterima atas pembayaran Proyek Jalan Tol Batang – Semarang sebesar Rp5,75 triliun, proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang sebesar Rp3,9 triliun, proyek Tol Pasuruan-Probolinggo sebesar Rp2,1 triliun, proyek Tol Salatiga – Kartasura sebesar Rp2 triliun, proyek Ruas Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (porsi VGF Tol Semarang-Batang) senilai Rp1,96 triliun, penerimaan proyek lainnya sebesar Rp18,23 triliun serta adanya pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp2.81 triliun.

Sementara itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah merelakan sebagian aset tanahnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Ada 12 proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun dan lokasinya melewati tanah milik Mabes TNI, TNI Angkatan Laut (AL) dan TNI Angkatan Darat (AD). Proyek-proyek tersebut terdiri dari jalan tol, jalur light rail transit (LRT) dan kereta cepat. Beberapa di antaranya sudah masuk dalam proses pembangunan. Antara lain jalur tol Kunciran-Serpong, Cimanggis-Cibitung dan Medan-Binjai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *