Haul Ketiga KH Me Syarifudin, Jadikan Syuri Tauladan

SUKABUMI – Yayasan Tarbiyatul Falah di Kampung Panjalu, RT 12/03, Jalan Selabintana, Kilometer 3,5, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi, menggelar haol alm KH Me Syarifudin dan haol Almh Hj E Mulyati, Kamis (31/12).

Selain menggelar haol, yayasan yang membawahi pendidikan Mts, MA, DTA dan Ponpes Tarbiyatul Falah ini, juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Ponpes Tarbiyatul Falah. “Haol ke tiga Alm KH Me Syarifudin dan haol ke dua Almh Hj E Mulyati ini, kebetulan beliau wafat pada 31 Desember 2017. Jadi sekarang sudah memasuki tahun ke tiga,” jelas Ketua Yayasan Tarbiyatul Falah, Lilis Nurlela kepada Radar Sukabumi, Kamis (31/12).

Pada momentum haol ke tiga ini, sambung Lilis, Yayasan Tarbiyatul Falah memiliki keinginan untuk menjalankan amanatnya Alm KH Me Syarifudin, yaitu dimasa hidupnya beliau ingin membangun masjid yang representatif dan yang bisa memuat untuk seluruh siswa di yayasan tersebut. “Karena jumlah siswa kita sekarang kurang lebih 350 orang dan kita ingin ada masjid representatif yang bisa menampung semua siswa itu. Makanya, pada momentum haol ke tiga ini, kami manfaatkan untuk melakukan peletakan batu pertama masjid Tarbiyatul Falah,” bebernya.

Menurutnya, pada momentum haol ke tiga ini, Yayasan Tarbiyatul Falah sengaja melakukan kegiatan tersebut. Lantaran, beliau telah wafat pada 31 Desember 2017 di masjid Kuba Madinah. Terlebih lagi, keberadaan masjid di Ponpes Tarbiyatul Falahkan ini, sangat dibutuhkan untuk dijadikan sebagai sarana ibadah anak-anak dalam menjalankan ibadah berjamaah. “Kalau sekarang menggunakan fasilitas aula dan ruang masjid yang kecil-kecil. Meski demikian, nantinya jika masjid ini sudah selesai dibangun, kedepannya ruang masjid yang kecil-kecil itu akan tetap digunakan oleh asrama putri. Iya, kalau sekarang kita masih fokus pada Ponpes putri, Insya Allah kedepannya kita juga ingin ada Ponpes putranya,” imbuhnya.

Pihaknya menilai, bahwa semasa hidupnya Alm KH Me Syarifudin selalu memotivasi kepada seluruh anak didiknya untuk bisa berjuang dalam kondisi apapun. Selain itu, dirinya juga mengamanatkan oleh orangtuanya untuk tetap berjuang walau dalam kondisi apapun untuk melakukan syiar Islam. “Artinya kita tidak boleh komersial dan harus bisa bermanfaat untuk warga sekitar. Jadi semua murid harus menghargai atas usaha oratuanya,” bebernya.

Dirinya berharap dengan terslenggaranya haol tersebut, alm KH Me Syarifudin dan Almh Hj E Mulyati agar beliau di tempatkan di tempat yang layak di sisi Allah SWT. “Kemudian kita mengenang jasa beliau untuk di jadikan syuri tauladan dalam menajalankan kehidupan ini,” pungkasnya. (den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *