Dua Kebakaran Lahan Landa Sukabumi

CIKEMBAR – Kabupaten Sukabumi masih darurat kebakaran. Selama satu bulan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat telah terjadi dua kali kebakaran hutan.

Sedikitnya, 23 hektar lahan yang dilalap si jago merah.
Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, dua lahan hutan yang terbakar itu ialah kawasan Gunung Walat di Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak dan kawasan hutan Suaka Marga Satwa Cikepuh, Kecamatan Ciemas.

Bacaan Lainnya

Diduga, penyebab kebakaran didua titik itu karena api yang tertiup angin dari lahan pertanian yang sengaja dibakar.

“Untuk di kawasan Gunung Walat yang terbakar seluas 3 hektar. Sementara yang di kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu seluas 20 hektar,” ujar Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Yana Rusyana.

Dikatakan Yana, insiden kebakaran ini masih mengancam wilayah Kabupaten Sukabumi. Hal itu mengingat, sampai saat ini intensitas hujan di Kabupaten Sukabumi masih belum normal atau belum merata.

DOKUMENTASI: Petugas Damkar Kabupaten Sukabumi tengah mendokumenkan peristiwa kebakaran di kawasan hutan Suaka Marga Satwa Cikepuh, Kecamatan Ciemas, belum lama ini.

“Kami prediksikan kondisi ini sampai Desember mendatang. Sesuai dengan status yang disampaikan Pak Bupati, sampai saat ini Kabupaten Sukabumi masih dalam keadaan siaga darurat bencana kebakaran dan kekeringan,” imbuhnya.

Disinggung upaya antisipasi yang akan dilakukan BPBD Kabupaten Sukabumi, Yana menyebutkan upaya tersebut dimulai dari berupa himbauan sampai koordinasi lintas sektoral penanganan kebakaran.

“Terlebih lagi kami tekankan kepada warga supaya tidak melakukan pembakaran di sekitar hutan. Karena bagaimana pun, api sangat rentan merembet dimusim kemarau ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Cibadak, Heri Sukarno mengaku telah meminta warga di lingkungannya untuk sama-sama menjaga lingkungan, termasuk tidak sembarang melakukan pembakaran di areal dekat hutan Gunung Walat.

“Gunung Walat itu kan dekat dengan pemukiman, jadi potensi ancamannya cukup besar. Tapi kami sudah mengingatkan warga untuk tidak sembarangan melakukan pembangkaran,” singkatnya (cr15/t).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *