Citarik Sport Sandal Sukabumi, Cocok Banget Buat Penghobi Rafting dan Adventure

Citarik Sport Sandal Sukabumi
Home Industri Sandal Adventure dengan merek Citarik Sport Sandal (CSS) dari CItarik Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI – Kalau anda penggemar adventure arung jeram khususnya di Kabupaten Sukabumi tentu sudah mengenal atau bahkan pernah memakai sandal CSS, sebagai kelengkapan kegiatan rafting di derasnya aliran sungai itu

Adalah Acun Sampurna, pemilik Home Industri Sandal Adventure dengan merek Citarik Sport Sandal (CSS) dari CItarik Kecamatan Cikidang, dirinya salah satu pelaku UMKM yang terus berjuang mengembangkan usahanya ditengah dinamika.

Bacaan Lainnya

Dinamika usaha yang ada. Dirinya senantiasa melakukan modifikasi produknya dan emnajga kualitas sehingga tetap diminati.

Pemuda pelopor tahun 2006 ini mengatakan bahwa perlu ketabahan, kesabaran dan jeli membaca peluang usaha yang tidak semudah dulu. Karena usaha yang Ia jalankan berbanding lurus dengan kondisi bidang lain, pariwisata salah satunya.

” Kita terus menjalin hubungan baik dengan agen, perusahaan mitra serta konsumen, walaupun hasilnya tak sebesar dulu , alhamdulillah kita masih bisa menjalankan usaha,” ungkapnya .

Masih dikatakan Acun, produknya sudah didagangkan dibeberapa Provinsi di Indonesia, bahkan pernah dipromosikan diluar negeri, khususnya ditempat yang berkaitan dengan wisata Rafting. Dan yang tak kalah penting usahanya itu bisa merekrut generasi muda sekitarnya.

“Sendal CSS memang cocok dipakai saat Rafting, selain nyaman, keamanan dan kekuatannya sudah teruji, jadi yaitu tadi, semakin banyak pengunjung wisata rafting omzet juga meningkat, ” tambahnya Acun yang diketahui juga sebagai guide rafting handal ini.

Walaupun sering digunakan dalam olahraga Rafting, sandal CSS nyaman juga dipakai sehari hari, apalagi varian produknya juga cukup banyak dan menyeseyaikan dengan perkembangan mode.

Saat ditanya harga, dengan tersenyum Acun Sampurna mengatakan bahwa sandal Buatannya cukup murah terjangkau dan awet .

” Rata rata harganya kisaran dibawah 100 ribu, dikisaran 95 ribu lah, dan dari pengalaman paling tidak kuat dua tahun bahkan lebih,” pungkasnya.

Acun juga mengajak pelaku UMKM untuk terus berkomunikasi dan bertukar informasi, sehingga saling menguatkan dan saling membantu, supaya tetap bertahan dalam berbagai situasi.

Dirinya berharap home industri semakin kuat dan berdaya saing serta menjadi ekonomi kreatif yang menjanjikan serta menyejahterakan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *