Open Bo di Puncak Bogor Bergeliat Lagi, PSK Jajakan Diri Lewat Aplikasi

PSK
Ilustrasi PSK

CISARUA-BOGOR, Dunia malam Kawasan Puncak kembali bergeliat. PSK Puncak pun kembali menjajakan diri. Kali ini, mereka menawarkan diri tanpa mucikari tapi melalui aplikasi.

Kondisi itupun diakui Boy (bukan nama sebenarnya) mantan mucikari lokalisasi legendaris di kawasan Puncak, bernama Gang Semen.

Bacaan Lainnya

Selepas lebaran Idul Fitri, juga longgarnya PPKM, bisnis lokalisasi di Puncak berjalan sendiri-sendiri. Banyak PSK Puncak yang biasanya mangkal di lokalisasi pergi dan mencari pelanggan sendiri.

“Sudah beda. Dulu ke lokalisasi. Sekarang orang sudah cari lewat aplikasi. Jadi sekarang di puncak itu banyak yang beralih ke situ (booking online),” kata Boy saat ditemui Radar Bogor Senin (4/7/2022).

Boy mengaku, saat ini banyak bekas anak asuhnya yang menjadi PSK Puncak panggilan di villa-villa. Mereka komunikasi lewat aplikasi, nego harga, langsung jalan ke villa tempat wisatawan menginap.

“Kalau dulu kan ke lokalisasi, main beres keluar. Yang atur mucikari. Sekarang udah beda. Main masing masing,” akunya.

Jadi Korban kekerasan
Namun, dengan sistem booking aplikasi atau sistem daring ini, lebih berisiko. Para PSK Puncak rentan mendapatkan kekerasan dari pelanggan.

Hal itu diakui Anggel ( bukan nama sebenarnya) PSK sistem daring di Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Selama dua bulan kembali beroprasi menjadi PSK Puncak, wanita berambut seleher itu sudah dua kali mendapatkan kekerasan saat melayani tamunya. Baik kekerasan verbal, maupun non verbal.

“Memang lebih gede penghasilannya, karena gak dipotong papih atau mamih (mucikari). Tapi udah dua kali dikasarin,” tuturnya.

Bahkan, wanita dengan tinggi 160 centimeter itupun mengaku sempat sekali terkena penyakit kelamin. Ketika itu dirinya dipaksa tanpa menggunakan alat kontrasepsi. “Iya sempat kena. Tapi karena masih sering kontrol, jadi keburu ketahuan,” tuturnya.

Wanita berusia 23 tahun itu mengaku paling sering menemani tamu-tamu villa. Namun, ia memilih tamu yang usianya lebih tua ketimbang remaja atau seumuran dirinya. “Lebih aman di villa, jarang ada razia,” akunya.

Menanggapi hal itu, Kasi Trantib Kecamatan Cisarua Efendi mengaku belum menerima laporan adanya praktek prostitusi PSK Puncak di sejumlah vila sewaan.

Namun demikian, dirinya akan melakukan razia dan patroli terhadap vila yang disinyalir jadi tempat praktek prostitusi. “Laporan belum ada. Tapi kita akan lakukan razia,” katanya kepada Radar Bogor Senin (4/7/2022).

Efendi pun mengatakan, saat ini Satpol PP Kecamatan Cisarua juga tengah melakukan pengamanan libur sekolah.

Di antaranya, melakukan razia penjual miras juga tempat tempat-tempat yang dijadikan sekelompok remaja melakukan perbuatan negatif. “Kita antisipasi juga pada libur sekolah ini,” tukasnya. (all)

Pos terkait