BOGOR – Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang warga Kabupaten Bogor memasuki musim penghujan akhir tahun.
Selain di Kecamatan Ciampea dan Nanggung, kasus baru muncul di wilayah Gunung Sindur.
Seperti di Desa Jampang, dua anggota keluarga menjadi korban gigitan nyamuk Aedes aegipty secara bersamaan.
“Dua keluarga saya dibawa ke Puskesmas Gunung Sindur, terserang DBD beberapa hari lalu,” ujar Yusmasyah(35) warga Desa Jampang kepada wartawan.(22/11/2021)
Tak dimungkiri, lengahnya masyarakat akan kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor penyebaran virus DBD. Masyarakat diminta kembali waspada dan melakukan pencegahan serta penanggulangan.
Seperti yang diungkapkan Kepala Puskesmas Gunung Sindur, dr. Unang. Dirinya mengimbau kepada warga dalam menghadapi musim penghujan untuk menerapkan kembali Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Termasuk membersihkan tempat-tempat bersarangnya jentik- jentik nyamuk.
“Kami bersama para kader kesehatan dan masyarakat juga akan melakukan patroli jentik,” akunya.
Dokter Unang pun membenarkan adanya beberapa warga yang saat ini dirawat di Puskesmas Gunung Sindur karena sakit DBD.
“Kondisinya mulai membaik. Namun ada beberapa pasien dari yang dirujuk untuk perawatan medis lebih intensif,” terangnya.
Sebelumnya, dua dari 16 warga Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung meninggal dunia akibat terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Warga diminta waspada dan antisipasi dengan kembali menerapkan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) genangan air.
Kepala Puskesmas Nanggung, dr Baringin Manik membenarkan adanya belasan warga Nanggung yang terserang virus tersebut.
“Ada sekitar enam belas orang warga yang dirawat. Meninggal dunia dua orang, sembuh sepuluh orang dan empat orang masih dirawat,” ujarnya pada Rabu, (17/11/21).
Dua warga tersebut menghembuskan nafas terakhir usai menjalani perawatan intensif di RSUD Leuwiliang.(cok)
