Mahasiswa Demo DPRD

CIANJUR – Ratusan massa aksi yang dipelopori Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia DPC Kabupaten Cianjur dan DPD GMNI Jawa Barat menggerudug DPRD Kabupaten Cianjur, kemarin. Aksi ini dilakukan terkait konflik yang dirasakan oleh petani penggarap di daerah PT. Pasir luhur Kecamatan Takokak dan PT. Harjasari Kecamatan Gekbrong, Cibeber, dan Warungkondang.

Ketua Umum GMNI Cianjur Roni Nurpalah, mengatakan saat ini Kabupeten Cianjur diindikasi darurat agraria. Karena, kata diam di beberapa lokasi eks perkebunan yang ada di Kabupaten Cianjur telah terjadi sengketa lahan garapan petani dengan PT. Perkebunan swasta.

Bacaan Lainnya

“Akibat kelalaian BPN dalam memberikan kejelasan dan informasi yang terbatas terhadap publik mengakibatkan masyarakat petani penggarap di PT. Pasir luhur dan PT. Harjasari yang berstatus HGU itu mendapatkan kriminalisasi dan intimidasi dari pihak PT. Perkebunan yang mengakibatkan 2 (dua) orang petani penggarap di jeblokaskan ke sel tahanan,” kata Roni dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (27/4).

Roni mengatakan kader-kader GMNI telah beberapa kali turun ke lokasi perkebunan PT. Pasir luhur dan Juga PT.Harjasari. Dari investigasi di lapangan, imbuhnya, memang benar dan sudah bisa di pastikan bahwa PT. Pasir luhur dan PT. Harjasari yang berstatus HGU itu telah ditelantarkan.

“Selama ini masyarakat petani sudah bertindak benar dengan memanfaatkan sebagian lahan perkebunan yang sudah terlantar itu di jadikan sumber penghidupan sehari-hari. Para petani untuk mendapatkan kesejahteran sosial sesuai amanat UUD 1945,” tegasnya.

Dalam aksinya, kata Roni, pihaknya melakukan audiensi di gedung DPRD itu dan dihadiri oleh Komisi 1 DPRD Kabupaten Cianjur, Kantor Pertanahan ATR/BPN, Kapolres, Dandim, Kabag Hukum Pemda.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *