Kisah Nur Khazanah, Desainer Busana Muslim Lokal yang Sukses

Jika kita memiliki ketertarikan yang besar pada muslim fesyen, bisa mengambil peluang untuk menjadi seorang desainer busana muslim. Tidak harus menempuh pendidikan formal di sekolah mode, tidak masalah. Yang penting adalah motivasi dan kemampuan untuk mencipkan desain dan kreasi-kreasi baru yang bisa diterima pasar. Contohnya

Nur Khasanah (25) yang kini sukses membuka usaha, dengan mengusung brand Khazanah Wear.

Bacaan Lainnya

WIDI FITRIA, Sukabumi

Saat memutuskan menjadi seorang desainer busana muslim, Nur Khazanah harus memastikan bahwa ia tidak akan melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan seperti tidak boleh menampilkan lekuk tubuh, tidak boleh transparan, tidak boleh ketat, dan menutup aurat.

Sebelum akhirnya menggeluti usahanya di awal 2017, Khazanah begitu wanita berdarah jawa yang kini menetap di Sukabumi itu disapa, doyan mengenakan baju muslim desain sendiri.

Rupanya, bak gayung bersambut, muslim fesyen di Sukabumi sudah menjadi tren. Semua kalangan terutama anak muda sudah banyak yang memakainya.

“Aku suka banget baju muslim yang unik mulai dari desain sama motifnya, “imbuh Khazanah.
Ia pun menuturkan pengalamannya. Sembari menawarkan produk ke konsumen yang datang ke standnya di salah satu acara di Kota Sukabumi, Khazanah bercerita jika sering mengalami kesulitan mencari busana muslim di toko yang sesuai keinginan.

“Di toko itukan susah dan kebanyakan tidak sesuai syar’i, makanya aku coba bikin baju sendiri dan mulai banyak yang suka sama bajunya, aku fikir kenapa enggak coba dibisnisin saja,”imbuhnya.

Selintas rancanangannya memang berbeda dari yang lain. Terutama terlihat pada model motif.
Pantas saja, konsumen tidak akan menemukan model yang sama di tempat lain. Ternyata produk itu dibuat sesuai mood Khazanah.

“Kalau baju muslim aku lebih idealis, konsep dan motif biasanya tergantung mood,”ucapnya.
Kalau lagi senang bunga, wanita yang baru saja mengakhiri masa lajangnya tersebut memproduksi busana muslim bermotif bunga. Begitupun ketika dirinya senang polos.

Dengan memanfaatkan media sosial (Medsos) seperti Instagram, Khazanah semakin mudah memasarkan produk besutannya itu.

“Alhamdulillah, penjualan sudah ke mana-mana padahal awalnya lewat teman terus lanjut dari mulut ke mulut,”terangnya.

Sementara itu, ia juga kerap menerima pesanan couple pasangan hingga keluarga. Untuk harga, ia menjual mulai dari Rp120 ribu-Rp250 ribu. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *