Komedian Papham Syok Berat Divonis Covid-19

RADARSUKABUMI.com – Komedian sekaligus pembawa acara Sentot Gd atau biasa dikenal dengan nama Papham, mengaku positif Covid-19. Melalui akunnya @papham di Instagram, dia menjelaskan awal mula gejala Covid-19 yang dirasakan.

Sekira satu bulan yang lalu, dia merasa batuk dan tidak sembuh dalam beberapa hari. Namun, Papham merasa sehat dan tidak menemukan suatu kejanggalan. Tak ambil pusing, kala itu dia merasa bahwa batuk yang sedang terjadi hanyalah penyakit biasa. Sampai pada akhirnya, Papham memberanikan diri untuk melakukan tes swab.

“Mulai panik, sambil searching di Google, dan ternyata banyak yang alamin belakangan, gejala kaya gitu namanya “anosmia”, di mana lo completly kehilangan kemampuan membau lo pada hidung, atau hilangnya rasa di lidah. Mulai panik tapi berusaha untuk nenangin diri, dan beraniin diri swab,” bebernya.

Sembari menunggu hasil tes, Papham melakukan isolasi mandiri. Saat hasil tes swab keluar, dia dinyatakan positif Covid-19. Papham mengaku kaget. Sebab, dia mengaku bahwa selama ini sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Sambil nunggu hasil, gue isolasi mandiri, sampai akhirnya seminggu kemudian gue divonis Covid-19, hah kok bisa!. Bayangin di tas gue, hand sanitizer ada 3, masker 4 belom lagi di mobil, dan belum lagi disinfektan. Pokoknya, u name it, I have it,” tuturnya. Papham semakin syok begitu mengetahui ada dua anggota keluarga lain yang melakukan swab dan hasilnya juga positif Covid-19. Padahal, dua orang tersebut tidak tinggal satu rumah dengan Papham.

“Ditambah berapa lama kemudian keluarga di-swab, juga dan nunggu hasil kurang lebih 2 minggu, yang pada akhirnya ada 2 anggota keluarga juga positif, padahal kita gak tinggal serumah,” tambahnya. Setelah dinyatakan positif, Papham langsung dipindahkan dan diisolasi di Rumah Lawan Covid-19 di Tandon Ciater, Tangerang Selatan.

Selain itu Papham juga sempat melakukan rontgen dan didapati terdapat flek di paru-parunya. Dia memiliki kelebihan berat badan, hingga proses isolasi harus dipindahkan di RSUD Tangerang Selatan.

“Singkat cerita kami dipindah isolasi ke rumah lawan covid di Tandon Ciater, yang fungsinya sama kayak asrama atlet, di sana bener-bener isolasi mandiri dengan fasilitas yang bener-benar bikin nyaman parah. Hari kedua di sana, gue swab dan cek rontgen, sama keluarga gue yang lain dan beberapa pasien OTG yang baru masuk juga. Kami pas masuk isolasi uda fit banget, karena sudah isolasi mandiri 2 minggu di rumah. Jadi kami pede aja sama result-nya, yang akhirnya ternyata…. Karena ke-pede-an gue, gak ada sesak, demam dll, di paru gue ada flek, walaupun masih dikit, ditambah kondisi badan gue overweight, jadi gue mesti di isolasi di RSUD Tangsel,” ujar Papham.

Setelah menjalani beberapa hari perawatan di RSUD Tangerang Selatan, Papham diperbolehkan pulang, pada 2 September 2020 lalu. Meski demikian, dia masih harus menjalani kontrol karena berat badan berlebih.

“Singkat cerita, keluarga gue yang lain beberapa hari sudah boleh pulang hasilnya negatif, badan segar dan tanpa gejala, cuman gue masih nge-dekem di RSUD. Sudah agak lega coz keluarga sudah sembuh. Sekarang fokus ke diri gue sendiri, dengan support dari tenaga medis di RSUD dan sahabat-sahabat gue, di rumah gak henti-hetinya ngirim bantuan. Gue dibolehin pulang, dengan notes (catatan) masih harus kontrol karna badan gw yang overwieght ini,” pungkas Papham.

(jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *