Presiden: Pangkas Regulasi Penghambat Investasi

ANTARA/Sigid Kurniawa MELAYANI: Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Bayang-bayang resesi ekonomi yang melanda dunia berpotensi merembet ke Indonesia. Sebagai upaya antisipasi, pemerintah akan mendorong masuknya foreign direct investment (FDI) atau investasi langsung, untuk merangsang aktivitas ekonomi di dalam negeri. Itulah yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo saat mengadakan rapat terbatas bersama para menteri ekonomi di kantor presiden, Jakarta, baru-baru ini.

Jokowi mengakui, perlambatan dan resesi ekonomi global sangat mungkin terjadi. Misalnya, yang terlihat dari sejumlah mata uang seperti yuan Tiongkok atau peso Argentina yang terdepresiasi. Selain itu, Turki dilaporkan masuk resesi. Meski belum diketahui seberapa jauh dampaknya, presiden ingin ada upaya antisipasi lebih dulu.

“Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan dampak resesi bisa kita hindarkan. Jalan yang paling cepat adalah yang berkaitan dengan FDI,” katanya.

Untuk mendorong masuknya FDI, Jokowi meminta seluruh kementerian yang berkaitan dengan investasi melakukan deregulasi terhadap aturan yang menghambat. “Seminggu lagi kita bicara bagaimana segera menyederhanakan peraturan-peraturan yang menghambat itu,” tegasnya.

Jokowi menilai, iklim investasi di Indonesia masih tertinggal. Dia mencontohkan, saat 33 perusahaan keluar dari Tiongkok dua bulan lalu, tidak ada satu pun yang memilih Indonesia sebagai tempat relokasi. “Sebanyak 23 perusahaan memilih Vietnam. Sepuluh perusahaan lainnya pergi ke Malaysia, Thailand, Kamboja, gak ada yang ke kita,” tegasnya.

Jokowi menilai masih ada yang kurang dari pelayanan birokrasi di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, masuknya FDI diperlukan agar ekonomi tetap stabil. Sebab, neraca pembayaran, terutama neraca dagang dan transaksi berjalan, negatif. “Kalau FDI, selain peningkatan produksi dalam negeri, selanjutnya valas masuk,” jelasnya.

 

(far/bil/c14/oki)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *