Peternak Diimbau Kurangi Suplai DOC

Issak Ramadhan/Dok. JawaPos.com ILUSTRASI

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Menstabilkan harga pokok produksi (HPP) ayam di tingkat peternak menjadi prioritas pemerintah. Kemarin (6/9) Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mengimbau peternak mengurangi produksi ayam umur sehari atau day old chick (DOC). Artinya, peternak juga harus memangkas jumlah hatched egg (HE).

Catatan Ditjen PKH sampai bulan ini menunjukkan bahwa potensi kebutuhan daging ayam ras sepanjang 2019 sebanyak 3.251.745 ton atau rata-rata 270.979 ton per bulan. Sementara itu, potensi produksinya mencapai 3.829.663 ton atau rata-rata 319.139 ton per bulan.

“Dari data tersebut, terdapat potensi surplus sebanyak 577.918 ton atau 17,77 persen selama 2019,” ujar Subbag Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Ditjen PKH Pebi Purwo Suseno.

Saat ini surplus daging ayam pada skala nasional kira-kira 7,29 persen. Karena itu, Ditjen PKH meminta seluruh pelaku usaha peternakan, integrator, maupun peternak mandiri memangkas jumlah HE umur 19 hari.

“Itu supaya produksi segera berkurang dan peternak bisa kembali menikmati HPP stabil,” terang Pebi.

Pengamat Pertanian Khudori mengkritik pemerintah yang tidak langsung tanggap. Dia menjelaskan bahwa surplusnya komoditas sebenarnya bisa membawa dampak positif terhadap perekonomian. “Ini kan ayam surplus. Seharusnya bisa membawa ekonomi tinggi,” singkatnya.

 

(agf/c25/hep)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *