BRI Kantongi Global Bond Berbunga Rendah, Hergun: Sri Mulyani Tak Bisa?

Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan kembali menyindir Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Kali ini politisi yang karib disapa Hergun itu membahas soal PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang resmi mengumumkan komitmen pinjaman luar negeri pada Jumat (15/5/2020) lalu.

“Bank BRI rmengumumkan komitmen pinjaman luar negeri yang diperoleh sebesar USD1 miliar atau Rp 14,93 triliun atau dalam kurs senilai Rp 14.932 per dolar AS,” kata Heri Gunawan kepada Radarsukabumi.com, Senin (18/5/2020).

Bacaan Lainnya

Legislator Senayan asal Sukabumi itu memaparkan bahwa pinjaman luar negeri dari 13 bank asing itu dilakukan BRI untuk menambah likuiditas perusahaan dalam rangka melakukan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak Covid-19.

Menariknya, kata Ketua DPP Partai Gerindra itu, global bond yang diterbitkan BRI berbunga murah dengan rata-rata cuma di bawah 2 persen.

“Dibilang murah karena selisihnya cukup besar bila disandingkan dengan global bond yang diterbitkan Menteri Keuangan Sri Mulyani awal April 2020,” ujarnya.

Hergun menyebutkan, ada 3 jenis surat utang yang sudah diterbitkan pemerintah. Pertama, Surat Berharga Negara (SBN) Seri RI1030 dengan tenor 10,5 tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2030 diterbitkan sebesar 1,65 miliar dolar AS dengan yield global/kupon sebesar 3,9 persen.

Kedua, Seri RI1050 dengan tenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2050. Nominal yang diterbitkan juga 1,65 miliar dolar AS dengan yield/kupon 4,25 persen. Ketiga, Seri RI0470 dengan tenor 50 tahun, jatuh tempo 15 April tahun 2070 sebesar 1 miliar dolar AS dengan tingkat yield/kupon 4,5 persen.

SBN yang ketiga adalah seri baru yang belum pernah diterbitkan sebelumnya Seri RI0470. Jatuh tempo atau tenornya 50 tahun yaitu 15 April tahun 2070 sebesar USD1 miliar dengan tingkat yield 4,5%.

“Bisa dibandingkan selisih bunga utang BRI dengan global bond pemerintah, sekitar 2 Persen. Kalau BRI bisa dapat bunga rendah, kenapa menteri terbaik sedunia tidak bisa?” tukasnya. (izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *