SUKABUMI – Sepuluh Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kabupaten Sukabumi, difasilitasi pengemasan produk oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar), melalui Balai Pengembangan Industri Aneka Hasil Hutan dan Ikan (Baperin).
Kasi Industri Agro Kabupaten Sukabumi Agung Citra mengatakan, ke-10 IKM tersebut terdiri dari empat produk berbasis umbi-umbian dan enam lainnya berbasis olahan ikan. Di mana hasil olahan ikan ini sebagian besar dari wilayah yang masuk destinasi wisata Geopark Ciletuh.
Mereka adalah Muhidin dari Kecamatan Cikembar dengan produk Enye Nurrahma. Kemudian Maesah (Cikembar) produk Enye Mang Uday, Awaludin (Nagrak) produk keripik singkong, Keripik Talas Kareo (Cicantayan), John (Palabuhanratu) produk bakso ikan, Nutza Food (Cisaat) produk nugget ikan, Barokah (Bantargadung) dengan produk pindang ikan, Sindangratu (Palabuhanratu) produk abon marlin, Cakriman (Palabuhanratu) produk ikan asin jambal dan terakhir abon tuna dari Cisolok.
“Ini berguna untuk meningkatkan daya saing produk IKM kita, agar menerapkan standar produk sehingga mampu bersaing di pasar global,”ujar Agung kepada Radar Sukabumi, kemarin (27/12).
Ia mengaku, jika selama ini yang menjadi masalah utama para IKM selain pemasaran adalah pengemasan.
“Dengan adanya bantuan dari Baperin ini, bisa meningkatkan penjualan produk lokal dari Kabupaten Sukabumi,”ulasnya.
Ke-10 IKM dipilih langsung Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar. Dengan pertimbangan kedepannya bisa survive, menghadapi lonjakan wisatawan ketika konektivitas Tol Bocimi dan Geopark hadir.
“Kita ajukan produk IKM dari masing-masing kecamatan, Alhamdulillah sepuluh IKM kita lulus, sangat bangga,”terangnya.
Para IKM terpilih itu, difasilitasi kemasan dari Kabupaten Sukabumi mulai dari diseminasi, konsultasi design sampai cetak jadi kemasan nya.
“Satu pelaku IKM mendapat bantuan cetak kemasan sekitar 1500 kemasan,”terangnya.(wdy)
