Teroris Serang Gedung Konser Moskow, Puluhan Orang Tewas, ISIS Disebut-sebut

Kobaran api akibat serangan bersenjata di Gedung Konser Moskow. (Maxime Shemetov/Reuters)
Kobaran api akibat serangan bersenjata di Gedung Konser Moskow. (Maxime Shemetov/Reuters)

JAKARTA -– Rusia dikejutkan serangan teroris pada Jumat (22/3) waktu setempat di Gedung Konser Moskow, Crocus City Hall. Serangan ini terjadi pada salah satu konser sebuah band rock populer yang tiketnya sudah terjual habis kurang lebih 9.000 tiket sesuai dengan kapasitas gedung.

Berdasarkan pernyataan Komite Investigasi Rusia yang dilansir dari NBC News, serangan ini mengakibatkan lebih dari 60 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainnya terluka.

Bacaan Lainnya

Seorang saksi mata mengatakan kepada TASS, kantor berita pemerintah Rusia, bahwa mereka pertama kali mengira suara tembakan itu adalah suara instalasi yang sedang dibongkar.

“Pertama, kami mulai mendengar suara dentuman keras yang khas, tapi tidak mungkin untuk memahami bahwa itu adalah suara tembakan. Kami mengira ada sesuatu yang jatuh, karena pada saat itu ada pameran yang sedang dibongkar, dan seseorang sepertinya menjatuhkan sesuatu yang besar,” kata Mikhail Semyonov kepada TASS.

“Kemudian, dentuman itu semakin sering terdengar. Tiba-tiba, terdengar teriakan, dan dentuman mulai terdengar seperti ledakan. Kemudian menjadi jelas bahwa itu adalah tembakan,” lanjutnya.

Dilansir dari NBC News, yang dikutip dari RIA Novosti salah satu kantor berita Rusia menyiarkan melalui Telegram bahwa salah satu reporternya berada di dalam lokasi ketika kelompok bersenjata masuk dan mulai menembaki para penonton konser.

Wartawan tersebut mengatakan bahwa setidaknya ada tiga pria bersenjata yang tidak bertopeng dan mengenakan penyamaran memasuki aula beberapa menit sebelum pukul 20.00 waktu Moskow.Kemudian kelompok bersenjata itu menembak orang-orang dari jarak dekat dan melemparkan bom pembakar.

Andrei Vorobyov, Gubernur Regional Moskow, mengatakan melalui Telegram bahwa lebih dari 70 ambulans telah dikirim ke lokasi penyerangan tempat konser.

“Segala sesuatu sedang dilakukan di tempat kejadian untuk menyelamatkan orang-orang,” tulisnya dalam pesan Telegram.

“Unit Reaksi Cepat Khusus (SOBR) telah dikerahkan. Ada lebih dari 70 mobil ambulans di dekat Crocus, para dokter memberikan bantuan yang diperlukan untuk semua korban.”

Berdasarkan laporan jurnalis NBC News, Monica Alba pada 07.14 WIB, Kementerian Situasi Darurat Rusia mengatakan bahwa jumlah kru penyelamat yang merespons serangan tersebut terus bertambah dan saat ini mencakup lebih dari 320 petugas pemadam kebakaran, 130 kendaraan darurat, dan tiga helikopter yang menyiramkan air ke lokasi konser yang terbakar.

Para pejabat Rusia mengatakan bahwa pemerintah sedang menyelidiki serangan tersebut sebagai aksi teroris. Media pemerintah Rusia, TASS melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memikirkan para korban yang terluka dalam serangan ini dan berterima kasih kepada para dokter.

“Putin berharap semua yang terluka dalam keadaan darurat di Balai Kota Crocus dapat pulih dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dokter,” mengacu pada Tatiana Golikova, Wakil Perdana Menteri Kebijakan Sosial, Tenaga Kerja, Kesehatan, dan Penyediaan Pensiun Rusia.

Melalui kantor berita berafiliasi, Amaq yang dibagikan melalui Telegram, ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Moskow, namun tidak memberikan bukti atas klaimnya.

Serangan penembakan di Moskow ini merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan teror mematikan di negara itu sejak tahun 2000-an.

Sebelumnya, pada 2017 seorang pengebom bunuh diri dari Kirgistan menewaskan 15 orang dan juga dirinya sendiri dalam sebuah serangan di kereta bawah tanah Saint Petersburg.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *