Liput Bentrokan Afghanistan-Taliban, Jurnalis Foto Reuters Tewas

Jurnalis
Seorang perempuan berjalan melintas di dekat lukisan wajah dari mendiang fotografer Kantor Berita Reuters Danish Siddiqui di Mumbai, India, Jumat (16/7). Fotografer berkewarganegaraan India peraih Pulitzer Prize tersebut tewas saat meliput pertempuran antara pasukan keamanan Afghanistan dengan Taliban di dekat perlintasan perbatasan Pakistan pada Jumat (16/7). (Francis Mascarenhas/Reuters)

JAKARTA -– Jurnalis foto Reuters, Danish Siddiqui, terbunuh pada Jumat (16/7) ketika meliput bentrokan antara pasukan keamanan Afghanistan dan kelompok Taliban di dekat perbatasan dengan Pakistan. Pasukan khusus Afghanistan telah berjuang untuk merebut kembali area pasar utama Spin Boldak ketika Siddiqui dan seorang perwira senior Afghanistan tewas dalam baku tembak dengan Taliban.

Siddiqui telah ditempatkan sebagai jurnalis sejak awal pekan ini dengan pasukan khusus Afghanistan yang berbasis di provinsi selatan Kandahar dan telah melaporkan pertempuran antara pasukan komando Afghanistan dan Taliban.

Bacaan Lainnya

“Kami segera mencari lebih banyak informasi, bekerja sama dengan pihak berwenang di kawasan itu,” kata Presiden Reuters Michael Friedenberg dan Pemimpin Redaksi Alessandra Galloni dalam sebuah pernyataan.

“Danish adalah jurnalis yang luar biasa, suami dan ayah yang setia, dan kolega yang sangat dicintai. Perhatian kami bersama keluarganya pada saat duka ini,” imbuhnya.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa dia sangat sedih dengan laporan mengejutkan tentang kematian Siddiqui dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya.

Siddiqui mengatakan kepada Reuters bahwa dia terluka di lengan akibat pecahan peluru pada Jumat (16/7), saat melaporkan bentrokan tersebut. Dia dirawat dan Taliban kemudian mundur dari pertempuran di Spin Boldak. Siddiqui berbicara dengan penjaga toko ketika Taliban menyerang lagi.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen rincian pertempuran baru yang dijelaskan oleh pejabat militer Afghanistan, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya sebelum Kementerian Pertahanan Afghanistan membuat pernyataan.

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa Taliban tidak mengetahui adanya wartawan yang melaporkan dari lokasi yang dia gambarkan sebagai pertempuran sengit. Dan, tidak jelas bagaimana Siddiqui terbunuh.

Siddiqui adalah bagian dari tim fotografi Reuters yang memenangi Penghargaan Pulitzer 2018 untuk Fotografi Fitur karena mendokumentasikan krisis pengungsi Rohingya. Sebuah seri yang digambarkan oleh komite juri sebagai foto-foto mengejutkan yang memaparkan dunia pada kekerasan yang dihadapi pengungsi Rohingya saat melarikan diri dari Myanmar.

Menjadi fotografer Reuters sejak 2010, pekerjaan Siddiqui mencakup perang di Afghanistan dan Irak, krisis pengungsi Rohingya, protes Hongkong, dan gempa Nepal. Dalam beberapa bulan terakhir, foto-fotonya yang menggambarkan pandemi virus Korona di India telah diterbitkan di seluruh dunia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *