Hindari Perang Besar, NATO Tolak Permintaan ‘Tutup Langit Ukraina’

Sekretaris Jenderal NATO
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg/Net

KEIV — NATO bereaksi cepat menanggapi desakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy agar segera menutup langit Ukraina. Dalam pernyataannya pada Jumat (4/3) NATO mengatakan akan terus meningkatkan dukungannya terhadap Ukraina, tetapi tidak bisa memenuhi permintaan untuk memberlakukan zona larangan terbang. Upaya ikut campur secara langsung seperti itu akan menimbulkan gesekan yang keras yang mengarah pada perang Eropa yang lebih brutal.

Ukraina bukanlah anggota NATO maupun Uni Eropa. Negara bekas republik Soviet itu baru saja mengajukan untuk bergabung dengan dua aliansi tersebut.

NATO menjelaskan, dukungan sejauh ini yang bisa diberikan NATO adalah memberikan sanksi luas terhadap Rusia. UE pada Jumat mengatakan akan lebih banyak hukuman finansial untuk Rusia.

“Kami bukan bagian dari konflik ini, tetapi kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan itu tidak meningkat dan menyebar ke luar Ukraina,” kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dalam konferensi pers, menanggapi permintaan Zelensky.

Bantuan lain yang bisa diberikan NATO adalah mengirimkan persenjataan ke Ukraina, tetapi tidak bisa mengirimkan pasukan atau ikut melakukan aksi militer. “Jika kami melakukan itu (zona larangan terbang), kami akan berakhir dengan sesuatu yang dapat mengarah pada perang penuh di Eropa karena melibatkan lebih banyak negara,” kata Stoltenberg, seperti dikutip dari Daily Star, Jumat.

Satu-satunya cara bagi NATO untuk menerapkan zona larangan terbang adalah dengan mengirim pesawat NATO untuk menembak jatuh pesawat Rusia. Namun, itu bukan cara yang tepat, karena risiko eskalasi akan terlalu besar.

“Sekutu setuju kita tidak boleh memiliki pesawat NATO yang beroperasi di wilayah udara Ukraina atau pasukan NATO yang beroperasi di wilayah Ukraina,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *