Pergerakan Tanah di Sukabumi, 58 KK di Desa Bencoy Dihantui Was-was

Pergerakan-Tanah-Bencoy-Sukabumi
Kondisi bangunan rumah terdampak pergerakan tanah di Kampung Tegalkaso, RT 03/RW 05, Desa Bencoy

SUKABUMI – Puluhan Kepala Keluarga (KK) di Kampung Tegalkaso, RT 03/RW 05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, terus dihantui rasa was-was. Lantaran, mereka khawatir bencana retakan tanah itu, semakin meluas.

Camat Cireunghas, Asep Mahmud mengatakan, berdasarkan pendataan sementara petugas dilapangan, saat ini terdapat 48 rumah yang diisi 58 kepala keluarga yang terancam dari bencana retakan tanah itu. “Dari 48 rumah ini, lima unit rumah diantaranya masuk daerah terdampak bencana retakan tanah,” kata Asep pada Minggu (03/12).

Bacaan Lainnya

Dari lima rumah yang terdampak itu, sambung Asep, satu unit rumah mengalami kerusakan berat. Lantaran, bangunan rumahnya ambruk hingga nyaris rata dengan tanah yang terjadi pada Jumat (01/12) sekira pukul 15:00 WIB. Sementara, satu satu unit rumah rusak ringan dan tiga unit diantaranya mengalami kerusakan dengan kategori rusak sedang.

“Sejak pemantauan pergeseran tanah mulai dari Senin sampai Rabu minggu kemarin, awalnya ke BPBD untuk ditindak lanjuti hingga ini yang terkahir amblas itu. Jadi, penanganannya kita persuasif kepada warga, lokasi pergeseran tanah ditinggalkan jangan ditempati, dan jangan terlalu banyak aktivitas gitu, sampai berita ini longsor jangan ada yang menempati gitu,” kata Asep.

Berdasarkan laporan petugas dilapangan saat komunikasi dengan warga, ujar Asep, bahwa di wilayah tersebut sempat terjadi peristiwa bencana retakan tanah pada beberapa tahun silam. “Ini diketahui oleh warga kejadiannya diatas 60 tahun sampai 90 tahun, pernah terjadi di bawahnya itu. Jadi, ada pergeseran atau pergerakan saluran air tersembunyi. Nah, hari ini muncul ditambah aliran dari pembuangan warga masuk itu tidak di salurkan kesini langsung ke bawah gitu,” paparnya.

Untuk itu, rencana kedepannya tata kelola air di wilayah tersebut akan disalurkan melalui paralon dan saluran kontrol bagi penampungan ke warga-warga.  Sementara, untuk lima rumah yang terdampak dari pergerakan tanah saat ini, rencananya akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. “Untuk lahan relokasinya, sedang kita pikirkan yah,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *