Pelonggaran Picu Pelanggaran

ADAR SUKABUMI DIPERIKSA: Petugas keamanan salah satu mall di Kota Sukabumi saat melakukan pengecekan suhu tubuh kepada salah satu pengunjung.

SUKABUMI – Pelonggaran berbagai aktivitas pasca Kota Sukabumi masuk level dua zona biru, rupanya banyak disalah artikan oleh masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang terkesan tidak lagi memperhatikan protokol kesehatan.

Mulai dari penggunaan masker, psikal distancing dan sosial distancing pada tempat-tempat dan kawasan-kawasan tertentu.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya itu, jam operasional kegiatan perekonomian yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Pemkot Sukabumi, juga berani dilanggar.

Padahal, pada prinsipnya pelonggaran yang diberikan bukan dalam artian Covid-19 sudah benar-benar hilang di Kota Sukabumi. Tapi, pelonggaran dilakukan untuk menggerakkan roda perekonomian ditengah kondisi pendemi Covid-19.

Pantauan Radar Sukabumi, pada sejumlah ruas jalan protokol dan kawasan pusat pembelanjaan di Kota Sukabumi sudah tidak heran lagi melihat masyarakat tak menggunakan masker, menjaga jarak satu sama lain dan menghindari kerumunan.

Padahal, para petugas pun terus melakukan pemantauan dan memberikan himbauan kepada setiap masyarakat. Namun sayangnya, himbauan itu hanya dituruti saat petugas berada di lokasi saja.

Salah satu masyarakat yang ditemui yang kedapatan tidak menggunakan masker mengira, bahwa wabah Covid-19 di Kota Sukabumi sudah sirna. Salah satunya, dilihat dari penjagaan yang mulai longgar.

“Saya sebenarnya ada masker pak, tapi di tas. Soal masih ada corona atau tidak, saya kurang tahu, tapi dilhat dari penjagaan yang mulai longgar dan toko sudah biasa saya kira sudah mulai hilang,” aku pria yang enggan menyebutkan namana itu kepada Radar Sukabumi,Senin (8/6).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *