Minat Jadi TKI Masih Tinggi

SUKABUMI – Meskipun banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban siksaan majikan di tempat kerjanya, namun tidak menyulutkan nyali warga Kabupaten Sukabumi untuk menjadi seorang TKI. Tahun ini saja, 915 warga Kabupaten Sukabumi memutuskan diri menjadi TKI di negeri tetangga.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, sejak Januari hingga akhir Oktober tahun ini, tercatat 915 warga Kabupaten Sukabumi menjadi TKI. Mereka terdiri dari 244 TKI laki-laki dan 671 TKI perempuan. “Jumlah warga yang menjadi TKI tahun ini lebih rendah dibanding dengan tahun 2017 kemarin.

Bacaan Lainnya

Kalau tahun kemarin, itu jumlahnya 1.157 orang yang terdiri dari 180 laki-laki dan 977 perempuan,” ujar Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Tatang Arifin saat disambangi Radar Sukabumi di kantornya, Jalan Pelabuhan II, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, kemarin (23/11).

Dari ratusan TKI ini, sambung Tatang, mereka kebanyakan bekerja ke negara Asia. Seperti Hongkong, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan Thaiwan. Selain itu, para TKI yang diberangkatkan tersebut, mayoritas masih bekerja di sektor informal.

“Dari 915 TKI itu, sebanyak 617 orang diantaranya bekerja di sektor informal. Sementara sisanya sebanyak 298 orang bekerja di bidang formal. Seperti bekerja menjadi pembantu rumah tangga,” bebernya.

Menurut Tatang, para TKI asal Kabupaten Sukabumi ini lebih banyak memilih bekerja di sejumlah negara Asia. Pasalnya, pengiriman TKI untuk sektor informal ke Negara Timur Tengah hingga kini masih belum bisa dilakukan. Lantaran, terkendala moratorium.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *