Sebenarnya, kerugian korban pada kasus penipuan ini diperkirakan mencapai Rp1 miliar sebab ada tiga tempat kejadian perkara (TKP), namun satu TKP belum memberikan laporan.
Dalam menjalankan aksinya ini, para tersangka sudah mengatur siasat agar korban percaya seperti salah seorang pelaku berpura-pura menjadi ustad yang bisa menggandakan uang sebanyak 10 kali lipat. Apabila uang yang dititipkan Rp100 juta maka bisa menjadi Rp1 miliar.
Ketika korbannya sudah menyediakan uang tunai, maka para pelaku menyewa sebuah tempat seperti vila di mana komplotan penipu ini sudah mempersiapkan segalanya termasuk menyediakan kamar untuk ritual, pintu kamarnya pun dibentuk hanya bisa dibuka dari luar saja.
Sebelum ritual pelaku meminta korbannya untuk memasukkan uang ke dalam kotak besar yang sudah disediakan, selanjutnya korban dan kotak itu dimasukkan ke kamar lalu dikunci dari luar.
Di dalam kamar, korban diperintahkan untuk melakukan ritual seperti apa yang telah diperintahkan pelaku. Namun yang sebenarnya terjadi, uang milik korban telah dibawa kabur, adapun uang di dalam kotak itu adalah uang palsu.(*)