KOMFAS Sebut Gerhana Matahari Cincin Tak Melintasi Sukabumi

Gerhana matahari (ilustrasi)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Komunitas Falakiyah Sukabumi (KOMFAS) merilis bahwa berdasarkan kajian ilmu falak bahwa gerhana matahari cincin akan terjadi pada tanggal 21 Juni 2020 besok hari. Gerhana matahari kali ini dipastikan awalnya akan terlihat dari daratan daratan Afrika Tengah, kemudian menyusul Yaman, Oman, Pakistan, dan Republik Tiongkok.

Sekretaris KOMFAS Asep Deni Muttaqin Sekretaris menyebutkan ada empat empat jenis gerhana berdasarkan ilmuk falak. Pertama, gerhana matahari total (GMT) yang terjadi ketika puncak gerhana pada seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah.

Bacaan Lainnya

Kedua, gerhana parsial, yakni saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Ketiga, gerhana matahari cincin (GMC) dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja, sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin, sedangkan pada posisi tengah matahari berwarna hitam.

Dan keempat, gerhana hibrida, dimana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana cincin. Gerhana jenis terakhir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.

“Sedangkan untuk jenis gerhana matahari pada 21 Juni 2020 adalah gerhana matahari cincin, karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi bahagian tengah piringan matahari saja,” paparnya.

Gerhana matahari cincin ini, kata Asep Deni lagi, akan melintasi Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Cina, dan Samudera Pasifik. Gerhana matahari cincin kali ini juga bakal dapat diamati di sedikit Afrika bagian utara dan timur, Asia (termasuk Indonesia), Samudera India, sebagian negara Eropa, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik.

“Sayang sekali tidak seluruh wilayah Indonesia bisa menikmati keseluruhan proses gerhana matahari cincin pada 21 Juni 2020 nanti,” ujarnya.

Menurut BMKG, gerhana matahari cincin pada 21 Juni nanti akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi dalam rupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen,Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara. Seluruh wilayah Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara timur akan menikmati gerhana matahari cincin sebagian ini.

“Provinsi Jawa Barat secara umum adalah Provinsi yang tidak terlintasi gerhana ini, demikian juga khususnya Sukabumi. Sehingga daerah yang tidak terlewati gerhana tidak disyariatkan melaksanakan ibadah gerhana. Sementara daerah yang terlewati gerhana mengingat waktu gerhana daerah berbeda-beda, disesuaikan dengan waktu gerhana masing-masing,” pungkasnya. (izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *