Satu persatu, masyarakat pun ada yang mati secara mengenaskan karena santet.
“Akhirnya sesepuh markas ruqyah yang di perankan saya mencoba meminta bantuan Kepada ustadz lainya untuk memberantas sihir dan santet,” ungkapnya.
Banyak pesan moral yang dapat dipetik dalam film ini diantaranya, mengingtakan masyarakat agar tidak terjerumah dalam kesyirikan yang hanya merugikan kehiduoan dunia maupun akhirat.
“Selain itu, produksi film ini juga memperlihatkan kondisi pelosok kampung di Kabupaten Sukabumi.
Dengan begitu, diharapkan pemerintah bisa memperhatikan pembangunan di pelosok kampung,” ujarnya.
Salman menambahkan, Komunitas PTI berencana memproduksi Film Teluh Jampang ini hingga season 7 dan rencananya bakal ditayangkan di Bioskop Sukabumi.
“Mudah-mudahan produksi film ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Karena dalam film nya banyak pelajaran yang bisa dipetik,” pungkasnya. (bam/d)