Cangkul Sukabumi Siap Diproduksi Masal

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami saat meninjau salah satu bengkel cangkul di Kecamatan Cisaat, belum lama ini. FT: DOK/RADARSUKABUMI

SUKABUMI – Guna memenuhui kebutuhan pasar baik dari dalam maupun luar daerah serta permintaan pengadaan pemerintah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi siap produksi cangkul secara massal.

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (DPESDM) Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim mengatakan, di Kabupaten Sukabumi banyak perajin cangkul mulai di Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kalapanunggal, Nyalindung dan lain-lain.

Bacaan Lainnya

“Tentunya ini bisa menjadi peluang bisnis dan mendongkrak pendapatan pandai khususnya perajin alat pertanian ini,” kata Aam, belum lama ini.

Namun, lanjut Aam, dalam memproduksi cangkul tersebut masih ada kendala yang ditemukan, tidak hanya keterbatasan alat yang digunakan tetapi, cangkul dari Kabupaten Sukabumi belum memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Karena itu, pihaknya saat ini berupaya agar cangkul yang diproduksi dapat lolos uji dan sesuai dengan SNI. “Standardisasi produk ini sangat penting agar bisa masuk e-katalog pengadaan barang yang dilakukan pemerintah khususnya pusat,” tandasnya.

Tak hanya itu, Pemkab Sukabumi pun terus berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian RI terkait SNI agar cangkul karya perajin dari Sukabumi bisa sesuai spesifikasi yang diinginkan oleh pemerintah.

“Selain itu, selama ini cangkul yang dibuat pandai besi baru sebatas permintaan dari rumahan ataupun pasar tradisional dan belum bisa menembus e-katalog padahal perajin pacul jika diminta memproduksi secara maka mereka akan siap untuk memenuhinya,” paparnya.

Apalagi belum lama ini Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki meninjau langsung pembuatan cangkul di salah satu bengkel di wilayah Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat. “Cangkul dari Cibatu ini kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan produk impor seperti China,” ulasnya.

Tentunya dengan kedatangan utusan Presiden RI Joko Widodo itu perajin tambah bersemangat untuk membuat cangkul secara massal. Tetapi, sebelum itu dilaksanakan pihaknya ingin cangkul Sukabumi sudah ber-SNI.

“Setelah ada SNI kami juga akan melatih para perajin agar cangkul yang diproduksinya tersebut sesuai SNI sehingga, bisa diserap oleh pemerintah pusat,” sahutnya.

Di sisi lain, tidak hanya SNI yang menjadi perhatian Pemkab Sukabumi hingga Kementerian Perindustrian RI tetapi, alat untuk membuat cangkul harus berteknologi tinggi. Selama ini, pandai besi membuat cangkul secara manual yang menyebabkan produksinya terbatas.

“Belum lagi, minimnya regenerasi perajin alat pertanian ini. Dengan adanya alat yang canggih untuk memproduksi cangkul tenaga yang dikeluarkan tidak terlalu besar karena, bisa dikerjakan secara otomatis,” imbuhnya.

Kini pihaknya, berupaya meminta kepada pemerintah pusat untuk bisa memberikan bantuan berupa alat produksi cangkul. “Bantuan yang diberikan kepada perajin ini berupa pembelian secara kredit dalam bentuk alat agar mereka bisa terus berkarya dan mempunyai tanggung jawab,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *