4 Perusahaan di Kabupaten Sukabumi Gulung Tikar dan Puluhan Ribu Buruh di PHK, Terdampak Krisis Ekonomi Global

4 PERUSAHAAN DI KABUPATEN SUKABUMI GULUNG TIKAR

SUKABUMI – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Sukabumi, mencatat sebanyak empat perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Sukabumi, dikabarkan gulung tikar. Hal ini disebabkan oleh dampak dari krisis ekonomi global.

Ketua DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, Sudarno kepada Radar Sukabumi mengatakan, situasi dan kondisi perusahaan sektor industri padat karya di wilayah Kabupaten Sukabumi, saat ini masih belum baik-baik saja. Karena, ordernya masih belum optimal atau masih belum stabil.

Bacaan Lainnya

“Hal itu, merupakan dampak dari pasca pandemi Covid-19 dan pasca resesi ekonomi global. Sehingga, masih belum stabil dan pulih ordernya seperti sediakala,” kata Sudarno kepada Radar Sukabumi pada Minggu (14/07).

Menurut Sudarno, dampak resesi ekonomi global itu, masih terasa. Khususnya pada perusahaan yang bergerak dalam sektor industri padat karya. Karena, permintaan order dari negara tujuan ekspor seperti Eropa dan Amerika, masih belum ada peningkatan yang signifikan, sehingga order yang diberikan di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi, masih belum optimal.

“Terlebih lagi, khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi untuk sektor industri padat karya terjadi pelemahan daya saing dalam mendapatkan order pekerjaan (produksi) dari buyer jika dibandingkan dengan perusahaan sektor industri padat karya, yang berada diluar daerah Sukabumi terutama dengan wilayah Provinsi Jawa Tengah yang dapat menerima order dengan harga yang bisa lebih murah. Sedangkan di wilayah Kabupaten Sukabumi perbedaan nilai upahnya lebih tinggi, sehingga mengakibatkan biaya atau ongkos produksinya juga lebih tinggi. Contohnya, seperti itu,” ujarnya.

Berdasarkan data yang tercatat di DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, kata Sudarno, jumlah perusahaan sampai dengan akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024, terdapat 4 perusahaan di wilayah Kabupaten Sukabumi yang tutup.

Yakni PT Manito Word yang ada di wilayah Benda, Kecamatan Cicurug, PT Pajar Tunggal Nasional di Kecamatan Parungkuda, PT Moda Aparrel di Jalan Tenjoayu, Kecamatan Cicurug dan satu perusahaan yang mulai non aktif, yakni PT Tirta Mas Lestari, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug.

“Empat perusahaan itu, tiga perusahaan bergerak dalam bidang industri padat karya. Sementara satu perusahaan bergerak dalam bidang AMDK. Yakni, PT Tirta Mas Lestari di Cicurug,” ujarnya.

Empat perusahaan itu, dikabarkan non aktif atau gulung tikar. Karena, salah satunya dampak dari krisis ekonomi global.

Menurutnya, dampak dari krisis ekonomi global saat ini banyak perusahaan-perusahan industri padat karya yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan order. Kondisi ini, membuat terpuruk dunia industri di wilayah Kabupaten Sukabumi, akibat krisis ekonomi global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *