Kapolres: Pawai Samenan Tidak Harus ke Jalan

TANPA PENGAWALAN: Iring-iringan pawai kenaikan kelas memenuhi ruas jalan Cisaat tanpa pengawalan dari aparat kepolisian.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com, — Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi menyayangkan dengan banyaknya sekolah yang turun ke jalan untuk menggelar pawai drumband.

Padahal seharusnya, pawai kenaikan kelas bisa digelar di lingkungan sekolah dan tidak harus menggunakan jalan raya untuk iring-iringan.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, dengan adanya iring-iringan itu arus lalu lintas terganggu dan banyak pengguna jalan yang mengeluh.

“Iya sangat disayangkan, karena kegiatan itu digelar di jalan raya yang otomatis berdampak pada arus lalu lintas. Padahal bisa saja kegiatannya dilaksanakan di lingkungan sekolah,” kata AKBP Nasriadi kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Nasriadi menyadari, arak-arakan dalam momen samenan ini sudah menjadi tradisi yang sering dilakukan pihak sekolah.

Hanya saja, pelaksanaan kemeriahan itu dilaksanakan pada tempat yang tidak tepat.

“Ya meskipun untuk sekedar hiburan, tapi kasihan juga pengguna jalan yang akan melintas. Kami memang memaklumi juga, karena ini sudah menjadi tradisi,” imbuhnya.

Nasriadi menegaskan, bila ada sekolah yang hendak menggelar pawai, harusnya berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Tujuannya yakni supaya petugas bisa mengatur arus lalu lintas dengan baik, agar arus lalu lintas tidak terganggu dan berjalan dengan lancar.

“Kami akan sampaikan kepada semua sekolah agar jadwal samenan tidak diselenggarakan secara serentak di setiap daerah apalagi sekolah yang posisinya berdekatan. Pelaksana harus berkoordinasi dengan petugas, agar arus lalu lintas bisa diatur dengan baik,” ulasnya.

Jika setiap sekolah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, lanjut Nasriadi, ia menjamin kegiatan akan mendapat pengawalan petugas agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

“Ini kan jalan raya, banyak penggunanya yang harus kita berikan juga haknya. Makanya di sini perlunya koordinasi dengan petugas agar semua berjalan dengan lancar tanpa ada pihak yang dirugikan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kemacetan lalu lintas di ruas Jalan Bogor-Sukabumi, tepatnya di Jalan Cibolang hingga Jalan Cibaraja semakin parah, Rabu (12/6).

Penyebabnya adalah adanya arak-arakan kenaikan kelas salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Cisaat yang merayakan dengan cara pawai drumband hingga ke ruas jalan utama.

Dari pantauan Radar Sukabumi, iring-iringan samenan diisi dengan parade siswa. Mereka nampak gembira dalam acara ini.

Tidak hanya para siswa, warga yang tinggal di sekitar sekolah juga turut meramaikan samenan tersebut dengan membawa boneka dengan ukuran besar.

Sepintas acara ini mirip dengan perayaan ‘ogoh-ogoh’ di Bali. Saking meriahnya acara ini, arus lalu lintas pun tersendat hingga mengular beberapa kilometer karena setengah badan jalan digunakan pawai.

Salah seorang warga, Renaldi (27) mengatakan, iringan drumband tersebut berlangsung sekira pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB, mulai dari arah Cibolang menuju Cibaraja.

“Memang setiap tahunnya samenan MI selalu menggelar pawai drumband dan turun ke jalan. Ya, meski mengganggu arus lalu lintas tapi banyak warga yang antusias dengan melihat kegiatan ini,” katanya.

Menurutnya, pawai drumband ini tentunya terdapat nilai positif dan negatifnya. Namun, Renaldi meminta setiap sekolah yang menggelar pesta samenan bisa menyelenggarakan samenan ini di sekolah masing-masing dan tidak harus turun ke ruas jalan karena berdampak terhadap kemacetan sehingga mengganggu kenyamanan para pengendara.

“Kalau menurut saya, seharusnya sekolah tidak harus turun ke jalan karena bisa menghambat laju kendaraan dan mengakibatkan kemacetan,” pungkasnya.

(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *