Kementan Kembangkan Benih Hortikultura Bermutu

RADARSUKABUMI.com – BOGOR – Konsumen buah, sayur dan tanaman hias terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini produk hortikultura Indonesia terus meningkat bahkan mampu menembus pasar ekspor ke berbagai negara. Baik konsumen lokal dan internasional menuntut produk yang berkualitas. Kemampuan menyediakan produk hortikultura bermutu ini tidak terlepas dari faktor utamanya, yakni benih bermutu.

Dalam kunjungan ke PT DaFa Teknoagro Mandiri, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Yasid Taufik mengapresiasi keberadaan perusahaan ini. “Pasalnya, salah satu hasil evaluasi dan hambatan pada produk hasil pertanian yang berpotensi untuk diekspor sangat membutuhkan benih bermutu pada tiap laporan dan evaluasi akhir tahun,” ujar Yasid saat ditemui desa Bojong Jengkol, kecamatan Ciampea, Bogor.

Bacaan Lainnya

Kebutuhan benih bermutu inilah yang mendorong berdirinya perusahaan pada 1996 lalu. PT DaFa adalah laboratorium kultur jaringan swasta pertama di Indonesia yang memperoleh delegasi legalitas. Perusahaan ini dinilai mampu menjadi kepanjangan tangan Badan Litbang Pertanian untuk menghasilkan benih kentang bermutu hasil introduksi Balai Penelitian Sayuran (Balitsa) Lembang. Lebih lanjut perusahaan ini mampu menjadi laboratorium swasta pertama melakukan sertifikasi mandiri benih pisang yang dihasilkan dengan teknik kultur jaringan.

Kegiatan PT DaFa Teknoagro Mandiri diawali dengan memproduksi plantlet kentang dengan metode kultur jaringan. Plantlet yang dihasilkan telah dipasarkan ke penangkar benih kentang di berbagai wilayah tanah air seperti di Bandung, Garut, Wonosobo, Jambi, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat. Varietas kentang yang telah dihasilkan antara lain adalah Granola Lembang, Granola Kembang, Atlantik Malang, Columbus, Russert Burbank, Agria, dan lain-lain.

Kultur jaringan (tissue culture) adalah suatu teknik perbanyakan tanaman melalui bagian-bagian tanaman seperti batang, tunas dan daun yang dikerjakan secara aseptik di laboratorium. Tanaman induk (mother plant) yang dipergunakan adalah tanaman sehat dan unggul. Dengan teknik kultur jaringan akan dihasilkan benih yang memiliki pertumbuhan baik dan seragam. Teknik ini dimungkinkan mampu menghasilkan bibit dalam jumlah banyak dan cepat.

Sejak tahun 2000 juga telah dikembangkan benih pisang dengan teknik kultur jaringan lalu diikuti dengan perbanyakan benih Jati Kencana (fast growing), bunga Chrysanteum, nenas, nilam dan berbagai jenis benih lain sesuai permintaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *