Sementara itu, anggota DPR RI Komisi IX Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara merasa senang dan ikut mendorong percepatan pembangunan Tol Bocimi tersebut. Berdasarkan pengakuannya, sejauh ini dirinya tak henti-hentinya mendorong dengan loby-loby dengan akses Fraksi di DPR RI agar pembangunan Tol Bocimi terkawal dengan baik dan selesai sesuai rencana.
“Saya bahagia dan bersyukur atas diresmikannya Tol Bocimi. Ya meski peresmian baru sampai seksi I sejauh 15 kilometer, tapi setidaknya ini bisa mengurai kemacetan dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, warga Sukabumi patut berbangga. Setelah penantian panjang sejak tahun 1997 lalu, akhirnya pengerjaan Tol Bocimi bisa diresmikan. Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten dan Kota Sukabumi, tentu dirinya berharap besar sesuai dengan keinginan pemkab yang proses pengerjaan Tol ini terus berlanjut hingga Kota Sukabumi dan bahkan wilayah Cianjur.
Tak hanya itu, dirinya juga meminta kepada pemerintah untuk mempertimbangkan tarif tol bocimi agar tidak terlalu mahal. “Saya berharap pemerintah untuk tidak menentukan tarif tol mahal-mahal dan mudah-mudahan jasa marga bisa mendengarkan aspirasi ini. Tujuannya agar tidak memberatkan masyarakat juga,” tukasnya.
Ditempat terpisah, Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra menargetkan pembebasan lahan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi II-IV rampung pada pertengahan 2019 mendatang.
Kepastian lahan ini akan membuat perseroan bisa menyelesaikan konstruksi hingga Sukabumi di pertengahan 2020. “Kami akan berusaha (membebaskan lahan) paling lambat pada pertengahan tahun depan. Jadi mungkin pertengahan tahun 2020 bisa selesai (konstruksinya),” kata Gusti.
