Jumlah ini jelas tidak mencukupi,” imbuh Reynaldi.
Dia menambahkan, pelatnas jetski membutuhkan peralatan trainning camp dan try out yang berbeda dibanding cabor lain.
“Harusnya, cabor dipanggil satu per satu untuk mempresentasikan program. Lalu, cabor diajak diskusi dan dilakukan negosiasi,” kata Reynaldy.
Kekecewaan juga disampaikan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Dian Arifin.
“PB Persani membuat proposal sudah sesuai dengan arahan Kemenpora. Dengan anggaran Rp 1,5 miliar jelas tidak akan cukup membiayai traning camp di luar negeri,” ujar Dian. (jos/jpnn)