Kampung Gunungbuleud Terancam Longsor

FOTO:BPBD TERANCAM:Relawan BPBD saat membersihakan material tanah longsor di Kampung Gunung Buleud RT 19/12, Desa Loji, Kecamatan Simpenan

RADARSUKABUMI.com, SIMPENAN – Akibat hujan yang terus mengguyur, belasan rumah di Kampung Gunungbuleud, RT 19/12, Desa Loji, Kecamatan Simpenan terancam longsor. Kondisi ini karena kondisi tanah terbilang labil, sementara debit air terus bertambah.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, sejak pagi hingga siang kemarin, hujan terus mengguyur wilayah ini. Bahkan sebagian wilayah tanahnya mulai amblas dan merusak empat rumah warga setempat. Beruntung dalam peristiwa ini tidak sampai mamakan korban jiwa.

Bacaan Lainnya

Dara BPBD Kabupaten Sukabumi, di wilayah Kecamatan Simpenan pernah terjadi pergerakan tanah. Namun peristiwa itu tidak sampai mengganggu pemukiman warga. Hanya saja, setelah kejadian tersebut saat ini warga merasa cemas bila sewaktu-waktu terjadi longsor.

“Iya, ada empat rumah yang terdampak longsor di sana. Karena memang di wilayah tersebut hujan sejak malam hingga siang hari tidak henti-henti,” ujar Yayan Tim URC BPBD Kecamatan Simpenan kepada koran ini, kemarin (20/1).

Dalam bencana lonsor tersebut, Yayan mengatakan, ia bersama relawan BPBD, Koramil, Bhabinkamtibmas dan juga tokoh masyarakat, bahu membahu membersihkan material longsor yang menimbun bagian belakang rumah warga.

“Untuk mengantisipasi ancaman longsor susulan, kami langsung melaporkan dan berkordinasi dengan BPBD, BNPB, TNI, Polri dan aparat Desa untuk melakukan langkah antisipasi. Kalau material yang menimpa rumah warga, sudah kami bersihkan,” imbuh Yayan.

Menurut Yayan, ancaman longsor dan pergerakan tanah ini dipicu oleh retakan-retakan tanah yang membuat posisi rumah menjadi miring. Pergerakan tanah dan longsor di kampung tersebut mengancam belasan rumah dan merusak empat bangunan milik warga setempat.

“Penghuni dua dari empat rumah yang terdampak pergerakan tanah saat ini sudah diungsikan ke tempat lebih aman. Sebab, sampai sekarang tanah terus dalam keadaan bergerak secara berlahan, apalagi kalo hujan terus menerus,” kata Yayan.

Mengantisipasi longsor dan pergerakan tanah susulan yang dapat mengacam rumah milik warga tersebut, pihaknya saat ini membutuhkan bantuan bronjong untuk menahan tanah sementara.

“Untuk antisipasi secara dini, kita sudah ungsikan warga yang terancam. Warga kususnya empat rumah yang terkena dampak mengharapkan ada perbaikan segera rumah mereka,” sebut Yayan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, retakan-retakan pada tanah kedalamannya berbeda. Retakan ini membuat jalur memanjang di dalam tanah dan memicu pergeseran fondasi rumah dan mengakibatkan tanah longsor.

“Kemampuan saya sebagai relawan di lapangan dan para relawan lain sifatnya sementara dan hanya sekedar untuk mencegah terjadinya retakan dan longsoran. Untuk itu, harus ada tindak lanjut bantuan dari BPBD secara menyeluruh di lokasi,” pintanya.

 

(cr1/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *