Bahaya Mengonsumsi Obat Warung Terlalu Sering

Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan setiap orang. Mencegah diri untuk terserang penyakit dan menerapkan pola hidup sehat menjadi senjata utama agar tubuh tetap sehat. Namun meski sudah berusaha untuk menjaga kesehatan, terkadang penyakit tetap saja datang.

Banyak orang yang malas pergi ke dokter jika keluhan yang datang terasa ringan. Mungkin Anda termasuk di antara orang-orang yang lebih memilih mengonsumsi obat yang dijual bebas, atau akrab disebut obat warung. Misalnya, Kamu akan lebih membeli paracetamol jika merasa sakit kepala atau demam. Tapi tahukah Kamu kalau kelebihan mengonsumsi obat warung bisa berbahaya? Simak artikel berikut ini agar Anda tahu alasan mengapa sebaiknya tidak mengonsumsi obat warung terlalu sering.

Obat Bebas dan Obat Terbatas

Obat yang bisa didapatkan dengan mudah disebut dengan obat bebas. Obat bebas kebanyakan hanya mengatasi gejala-gejala penyakit yang timbul dan tidak menyembuhkan akar dari penyakit tersebut. Obat simpomatik ini digunakan untuk menangani gejala penyakit ringan bersifat nonspesifik, yang tidak membutuhkan konsultasi dokter.

Obat bebas bisa ditemui di warung, apotek, atau supermarket. Contoh dari obat bebas adalah tablet vitamin C, obat batuk, obat flu, paracetamol, minyak kayu putih, dan lain-lain. Obat bebas ditandai dengan tanda lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam pada kemasannya.

Selanjutnya, ada pula obat terbatas. Obat terbatas termasuk ke dalam kategori obat keras, namun masih boleh diperjualbelikan secara bebas tanpa resep dokter dalam jumlah tertentu. Obat terbatas lebih sering ditemui di apotek, karena penggunaan obat ini memiliki batasan untuk setiap takarannya. Obat terbatas ini ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam pada kemasannya.

Mengapa Tidak Boleh Dikonsumsi Sering-sering?

Kebiasaan meminum obat warung terlalu sering dan dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan sangat berbahaya bagi tubuh. Sering kali mereka yang mengonsumsi obat warung tidak mengetahui kadar atau takaran yang tepat. Tidak sedikit orang yang meninggal dunia akibat overdosis, karena mengonsumsi obat-obatan bebas dalam dosis yang berlebihan.

Obat yang diminum terus-menerus untuk sakit ringan bisa membuat Kamu kecanduan terhadap obat tersebut. Jika tubuh sudah terbiasa, saat sakit dan tidak minum obat yang sama maka tubuh akan merasa tidak nyaman. Anda juga mungkin sering tidak sadar kalau obat yang diminum kebanyakan hanya mengobati gejala, bukan penyakit sesungguhnya. Penyebab penyakit sesungguhnya tidak akan hilang sampai anda berkonsultasi kepada dokter.

Obat-obatan bebas juga kebanyakan hanya boleh dikonsumsi oleh orang yang organ-organ tubuhnya masih berfungsi dengan baik. Jadi bagi Kamu yang memiliki riwayat penyakit tertentu dan sedang mengalami masalah kesehatan, maka sebaiknya Kamu mendapatkan penanganan khusus dari dokter. Oleh karena itu, penting diketahui bahwa satu jenis obat tidak bisa diberikan kepada semua orang. Obat yang dikonsumsi secara terus-menerus juga bisa menimbulkan gangguan pada ginjal dan hati.

Selain itu, jika obat yang Kamu beli di warung adalah obat palsu, maka bisa menjadi hal yang sangat berbahaya. Obat palsu yang mengandung zat aktif yang salah, apalagi jika dikonsumsi dalam takaran yang tidak tepat, maka akan berakibat fatal. Beberapa risiko penyakit yang akan menyerang jika mengonsumsi obat secara berlebihan antara lain: Kerusakan ginjal akibat bahan kimia dalam obat-obatan (hepatotoksik). Iritasi sistem pencernaan (sakit perut, mual, muntah, diare).

Perubahan suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi, dan detak jantung. Gangguan saluran pernapasan (nyeri dada, sesak napas). Kulit menjadi panas dan kering, atau dingin dan lembap Muntah darah atau feses berdarah. Pada kasus yang parah, bisa berakibat koma hingga meninggal dunia.
 
Bagaimana Cara Meminimalisasi Dampak Buruk Mengonsumsi Obat Warung?

Kenali gejala-gejala penyakit yang Gengs rasakan dengan cermat, apakah obat tersebut dapat meredakan gejala-gejala tersebut. Perhatikan warna lingkaran saat membeli obat. Obat dengan lingkaran hijau adalah obat bebas yang boleh dijual di warung.

Obat dengan lingkaran biru adalah obat bebas terbatas yang hanya boleh dijual di toko obat resmi atau apotek. Obat dengan lingkaran merah adalah obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Selalu baca brosur dan label obat. Perhatikan dosis penggunaan, indikasi efek samping, kontra indikasi, dan dosis yang sesuai dengan usia.

Obat bebas hanya untuk pertolongan pertama. Jika gejala terus berlanjut hingga 3 hari, segera hentikan konsumsi obat dan berkonsultasi kepada dokter. Sebab, ada kemungkinan gejala yang timbul adalah akibat penyakit yang lain.

Obat-obatan yang dijual bebas belum tentu bisa menyembuhkan penyakit Kamu. Bahkan, obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka waktu panjang malah bisa membuat penyakitmu bertambah. Hati-hati Anda dalam pengonsumsian obat-obatan warung. Dan patut diingat bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Perbaiki pola hidup, agar anda tetap sehat dan bahagia! (*).

 

Oleh: Todi Fardian,
*Staf teknik seksi pengendalian penyakit Dinkes Kabupaten Sukabumi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *