Perang dagang AS vs China telah menjadi momok dalam 2 tahun terakhir ini. Indonesia pun terkena dampaknya. Pertumbuhan ekonomi tidak beranjak dari 5 persen. Produk China yang terkena tarif tinggi di AS mulai mencari pasar baru, termasuk ke Indonesia. Dampaknya, para pelaku utama industri mengaku terdesak oleh membanjirnya produk dari China yang relokasi ekspor dari AS.
Kehadiran Biden menjadi harapan agar AS kembali mengusung liberalisme perdagangan. Keberadaan AS dalam kancah liberaslisme perdagangan dunia diharapkan mampu menghidupkan mesin-mesin produksi yang selama ini mati suri.
Indonesia sebagai salah negara G20 harus bersiap beruding secara khusus dengan Biden. Bila Biden memenangi Pilpes AS, pasti membutuhkan Indonesia. Indonesia adalah pasar yang menggiurkan. Indonesia adalah motor ASEAN. Indonesia juga memiliki andil penting di Laut China Selatan.
Biden sosok regionalis akan membutuhkan Indonesia untuk menjembatani kepentingan AS di kawasan Asia Tenggara. Pada saat yang bersamaan, Indonesia harus mampu menarik investasi dan kerjasama sebesar mungkin dengan AS, sehingga kehadiran AS bisa menjadi penyeimbang melawan dominasi China.
Soal investasi dan proyek Trump yang sedang berjalan di Indonesia, akan tetap berjalan baik Trump menang atau kalah di Pilpres AS. Investasi memiliki jangka waktu yang panjang. Sementara jabatan presiden ada batasnya. (*)
