SUKABUMI — Persoalan rekrutmen di Bawaslu Kota Sukabumi masih belum usai, setelah melakukan aksi demontrasi yang pertama. Kini Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi kembali menggelar demontrasi yang kedua dengan tuntutan yang sama, yakni mempertanyakan transparansi rekrutmen PPN PNS yang dilakukan Bawaslu.
Tak mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan, akibat pihak bawaslu dan korsek tak ada ditempat. Membuat mahasiswa naik pitam dan mengancam akan melaporkan Bawaslu Kota ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Ombudsman.
“Dua kali ke sini, tidak ada hasil. Pertama tidak ada Korsek (Koordinator Sekretariat). Sekarang ke sini, tidak ada semuanya, baik Korsek ataupun komisioner. Iya kami akan laporkan Bawaslu Kota Sukabumi ke DKPP, ” ungkap Ketua PC IMM Kota Sukabumi Rajib Rivaldi, kemarin.
Dikatakannya, bahwa Bawaslu Kota Sukabumi dalam mengumumkan hasil rekrutmen PPN PNS ini tidak terbuka secara jelas dan terperinci. Baik proses CAT hingga sampai selesai. “Kami ingin melihat angka atau hasil seleksi tapi Bawaslu tak terbuka,” jelasnya.
Terkait pelaporan sendiri, dirinya mengaku menunggu waktu yang tepat. Hal itu termasuk dirundingkan terlebih dahulu dengan pengurus IMM Sukabumi. “Akan kita rundingkan dulu waktunya, tapi secepatnya kita laporkan,” pungkasnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah melalui sambungan telepon seluler, Ketua Bawaslu Kota Sukabumi, Ending Muhidin mengaku tidak akan ambil pusing terkait IMM yang akan melaporkan Bawaslu ke DKPP dan Ombudsman. Jika memang yang dilaporkan itu mendasar dan jelas perkaranya. ” Itu hak mereka, selama jelas dan mendasar, sah sah saja,” jelasnya.
Dirinya bersama anggota komisioner lainnya tidak bisa menghadiri acara Demontrasi tersebut. Pasalnya,komisoner Bawaslu sedang melakukan tugas luar kota. ” Saya sedang ada giat di Bawaslu RI di Jakarta sementara dua komisioner dan korsek sedang melakukan kegiatan di Bawaslu Jabar,” ujarnya. (bal)
