Sekjen PSI Sebut Sandiaga Gunakan Strategi Politic Of Fear

RADARSUKABUMI.com – JAKARTA— Bakal calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno dinilai tengah menjalankan strategi menakut-nakuti rakyat untuk meraup tingkat popularitas di Pilpres 2019.

Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menjabarkan bahwa pernyataan Sandi menyebut tempe sudah seukuran kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bagian dari strategi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Ini bagian dari cara Pak Sandi yang mencoba menakut-nakuti masyarakat ya, ini politic of fear ya,” jelasnya saat ditemui di Gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (10/9).

Sandi, sambung Raja Juli, juga memanfaatkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS untuk menakut-nakuti rakyat seolah kebutuhan pokok turut merangkak naik.

Padahal, kata dia, kenyataan tidak berkata demikian. Jadi mengorganisasi politik ketakutan pada masyarakat, ia katakan bahwa Rp 100 ribu hanya dapat bawang merah dan cabe.

Tapi banyak ibu-ibu yang belanja ke pasar ternyata dengan Rp 100 ribu ayam, sayuran, tempe, tahu, bawang merah, bawang putih, dan juga cabe,” tegasnya.

Meski demikian, Raja Juli yakin pada akhirnya rakyat akan tahu siapa yang berkata jujur dan yang sekadar menyebar provokasi. “Pada akhirnya orang akan melihat pemimpin itu dari perkatakannya. Apakah dia berkata jujur atau hanya sebagai provokasi. Kita lihat aja, mana ada tempe setipis ATM,” pungkas Raja Juli.

 

(aga)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *