Indonesia Tak Punya Tabungan Hadapi Krismon

JAKARTA– Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS patut dikhawatirkan. Sejumlah langkah yang tepat harus diambil pemerintah jika tak ingin terjadi krisis. Demikian dikatakan Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, DR Rizal Ramli dalam talkshow Sapa Indonesia Malam dengan tema “Rupiah Tembus ke Level 14.800” di Kompas TV, Selasa (4/9) malam.

RR mengungkapkan perbedaan kondisi krisis tahun 97/98 dengan saat ini. Dikatakan, tahun 97/98 dalam menghadapi krisis Indonesia masih memiliki tabungan. “Kita eksportir oil nyaris di atas 1 juta barrel. Banyak kapasiti, coklat, karet dan lain-lain. Begitu rupiah anjlok ke Rp 15.000 lonjakan ekspor besar sekali. Petani, eksportir di luar Jawa senang justru. Tapi hari ini kita tidak punya bantalan lagi. Artinya, nggak punya tabungan,” ungkap RR seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL (Grup koran ini).

Bacaan Lainnya

Saat ini, lanjut RR, rupiah yang anjlok ke angka nyaris Rp 15.000 per dolar AS tidak berdampak sama sekali terhadap ekspor. “Bahkan dugaan kami sampai Rp 17.000 pun nggak ada dampaknya,” ucapnya.

Kondisi tersebut, tambah RR, sangat berbahaya. Apalagi, jika dimasukkan dengan faktor sosial. “Dulu itu semangat anti SARA nggak ada. Hari ini SARA kuat sekali. Nah, kalau tiga faktor ini bergabung bisa terjadi sesuatu,” demikian RR.

 

(aga)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *