RADARSUKABUMI.com – Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi tanda tangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Koperasi Amanah Madani, Rabu (15/1). Koperasi Amanah Madani merupakan penyelenggara kegiatan Rumah Belajar LEAP Amanah Sukabumi, yang sejak 2012 sampai saat ini telah memberikan layanan kursus bahasa Inggris, komputer dan menjahit dengan biaya murah untuk masyarakat.
Penandatanganan MoU dilakukan di acara silaturahmi dan peresmian kantor operasional baru Koperasi Amanah Madani dan Rumah Belajar LEAP Amanah Sukabumi di Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.
Setelah penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan pembukaan secara resmi kantor operasional koperasi Amanah Madani dan kelas Rumah Belajar LEAP Amanah Sukabumi yang baru, secara simbolis ditandai dengan pengguntingan pita.
Selanjutnya, diadakan focus group discussion (FGD) membahas business plan Koperasi Amanah Madani, dari kegiatan FGD dihasilkan rekomendasi-rekomendasi program kerja 2020-2022. Hadir dalam acara ini perwakilan DPRD Komisi III, Dinas Pendidikan, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Camat Kalapanunggal, Star Energy Geothermal Salak Ltd, perwakilan Bank BRI Cabang Cibadak, Kepala Desa Palasarigirang dan Pulosari Kecamatan Kalapanunggal.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama NPU Sukabumi, Muhammad Muslih yang mewakili penandatanganan MoU mengatakan, kerjasama ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kerjasamanya di bidang pengajaran, pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” kata Muslih kepada Radarsukabumi.com setelah acara penandatanganan MoU.
Menurut Muslih, melalui kerjasama ini pihaknya akan mensuport Rumah Belajar LEAP Amanah sesuai dengan kebutuhannya, agar terus memberikan layanan kursus kepada masyarakat luas. “Suport kami, khususnya dalam sertifikasi di bidang komputer dan bahasa Inggris, Sumber Daya Manusia (SDM) di kami sangat cukup,” terang Muslih.
Di tempat sama, Ketua Koperasi Amanah Madani, Didin Sa’dillah menjelaskan, Rumah Belajar LEAP Amanah Sukabumi yang diselenggarakan ini adalah salah satu implementasi dari konsep Triple Bottom Line-nya Koperasi Amanah Madani di bidang sosial. “Sejak berdiri, sebagian besar kebutuhan pembiayaannya di suport dari keuntungan koperasi Amanah Madani,” jelas Didin.
Lebih lanjut, Didin menerangkan, bidang lainnya dari konsep Triple Bottom Line yaitu bidang ekonomi, implementasinya berupa pembiayaan pinjaman untuk perseorangan dan kelompok serta tabungan amanah, yang terakhir di bidang lingkungan yang diwujudkan dalam program Prakarsa Warga Menuju Desa Lestari (Swadesi).
“Ada lima pilar kegiatan program Swadesi yang kami jalankan, yaitu program 1 juta satu pohon, nasabah pilah sampah, pembiayaan air dan sanitasi, pertanian ramah lingkungan dan nabung pohon,” tandasnya.
